Mohon tunggu...
Reza Aditya Warman
Reza Aditya Warman Mohon Tunggu... -

Santai membaca, santai menikmati aksara

Selanjutnya

Tutup

Humor

Sebuah Tutorial Bagi Pencemburu yang Tak Pernah Berhasil

18 September 2018   10:52 Diperbarui: 18 September 2018   10:58 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Percayalah, menjadi seorang pencemburu yang pengertian adalah hal yang sulit---jika enggan mengatakan mustahil---dilakukan. Tentu dalam sebuah hubungan percintaan dewasa ini, pengertian adalah hal mendasar yang menentukan berhasil atau tidaknya sebuah hubungan setelah kecocokan pribadi kedua belah pihak. Pengertian itu sendiri kemudian menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus, sebab berlebihan akan membuat kesewenang-wenangan pada satu pihak, dan kekurangan akan menimbulkan arogansi otoriter di pihak yang lain. Lalu bagaimana pengertian yang ideal tersebut? Apa yang menjadi syarat atas terpenuhinya sebuah pengertian dalam sebuah hubungan?

Sampai hari ini, belum ada hal kongkret yang bisa menjawab kedua pertanyaan di atas. Dalam memulai sebuah hubungan, masing-masing pihak sebelum itu pastinya sudah memiliki kebiasaan-kebiasaan yang terbangun sejak lama maupun baru. Bagi mereka yang menjalin hubungan percintaan setelah saling mengenal dalam jangka waktu lama sebelumnya mungkin terlepas dari pengertian  semacam ini. Karena mereka telah saling mengetahui kebiasaan masing-masing pihak sebelum menjalin hubungan dan telah menerima konsekuensi hubungan tersebut. Namun lain cerita jikalau kedua belah pihak baru saling mengenal setelah menjalin hubungan terlebih dahulu, pengertian merupakan hal utama yang harus dilakukan masing-masing pihak sembari menjalani hubungan dan mempelajari kebiasaan-kebiasaan dan keadaan psikologi pasangan masing-masing.

Tapi bagaimana nasib seorang pencemburu akut dalam kedua kasus tersebut?

Dalam kasus pertama, anda sebagai seorang pencemburu adalah pribadi yang berbeda saat sebelum memulai sebuah hubungan dan setelah memulai hubungan. Sebab cara pandang seorang pencemburu saat masih menjadi seorang lain bagi pasangannya berbeda saat sudah menjadi pasangan. Status memiliki hubungan kemudian meningkatkan rasa kepemilikan serta rasa ingin menjadi nomor satu bagi sang pasangan. Bagi para pencemburu dengan kasus tersebut, membiasakan diri dengan keseharian bersama pasangan anda adalah langkah paling mudah dan paling realistis, menjadi bagian dalam kehidupan sosial pasangan untuk mereduksi tingkat kecemburuan.

Memetakan satu persatu alur hubungan pasangan dengan orang di sekitarnya, melihat latar belakang mengapa orang tersebut bisa berhubungan dengan paaangannya, dan mempelajari konten pembahasan pasangan anda dan orang-orang sekitarnya adalah langkah baik untuk menentukan siapa pihak-pihak berbahaya bagi hubungan anda.

Begitu pula anda dalam contoh hubungan kedua, solusi mereduksi kecemburuan masih sama. Hanya lebih membutuhkan waktu dan proses karena anda harus mengumpulkan data sembari menjalani hubungan, keadaan fluktuatif psikologi anda merupakan hal yang paling menyusahkan dalam menjalankan hal-hal tersebut. Tidak ada yang dapat menjamin konflik bisa dihindari sembari anda menjalani hubungan ini.

Jikalau beruntung berhasil melakukan tutorial diatas, saya bisa menjamin kecemburuan anda tereduksi karena pengertian. Pemilahan kawan dan lawan dalam sebuah hubungan adalah perlu. Saya teringat sebuah perkataan salah satu jendral tidak ternama dalam kamus militer saya, Jendral Trigger yang mengatakan "Semuanya adil dalam cinta dan perang". Maka anda harus secerdas---jika tak ingin mengakui kelicikan---mungkin dalam menjalin hubungan. Sebab menjadi bodoh adalah sebuah kejahatan yang lebih buruk.

Setelah pemilahan tersebut, bangunlah peta dalam pikiran anda, jadwal-jadwal kritis yang memungkinkan pihak berbahaya masuk dalam kehidupan pasangan anda. Membuat plot skenario baru untuk mereduksi potensi-potensi tersebut. Selanjutnya, anda harus mengambil alih dunia pasangan anda secara perlahan tapi pasti. Lakukan kegiatan bersama yang intim, secara berulang hingga menjadi kebiasaan dalam hubungan anda. Menghadirkan kebiasaan baru yang mengambil perlahan perhatian pasangan anda. Menjauhkan pasangan anda dari pihak-pihak yang anda tidak inginkan. Sebuah intensitas perlu di atur secara perlahan, agar tidak menjadi shock-therapy bagi pasangan anda. Lakukan hanya pada setiap peluang dimana pasangan anda ingin menemui atau memiliki potensi bisa berinteraksi dengan pihak-pihak yang berbahaya bagi hubungan anda.

Terbangunnya kebiasaan yang berhasil mereduksi kecemburan anda harus di kawal secara konsisten. Blunder kecil bisa menjadi kesalahan fatal. Anda pun tetap harus menjaga potensi-potensi kehadiran pihak baru yang tidak di inginkan, menghilangkan tiap jalur yang berpotensi tanpa di ketahui pasangan demi menghindari ketersinggungan perasaan pasangan anda. Melakukan pendekatan emosional demi mendapatkan hak dan wewenang lebih tanpa mengganggu psikologi pasangan anda. Harus secara perlahan dan semulus mungkin.

Lakukanlah dengan tekun, maka anda akan menuai hasil yang anda inginkan, jauhkan kegiatan anda dari hal-hal yang bersifat monoton, tetap pantau kegiatan pasangan anda se intensif mungkin demi mendapatkan data terbaru guna memperbaharui alur skenario hubungan anda. Setelah itu berdoalah, semoga pelaminan disegerakan menghampiri anda dan pasangan anda. Karena adalah kesia-siaan anda menjalin hubungan tanpa tujuan untuk hal seperti itu. Anda hanya menghabiskan waktu, tenaga, dan materi. Dan yang terakhir, percayalah tutorial di atas tak pernah berhasil bagi seorang pencemburu. Hanya berlaku bagi mereka yang memiliki ambisi untuk menguasai kehidupan pasangannya. Berdoalah tulisan ini ada manfaatnya bagi anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun