Mohon tunggu...
Ofana Tri Wibowo
Ofana Tri Wibowo Mohon Tunggu... Lainnya - Baru

Nama Ofana Tri Wibowo lahir di Wonogiri, 23 Oktober 2002.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aksi Pemuda Beragama dalam Menjaga Iklim

4 Desember 2021   23:23 Diperbarui: 10 Desember 2021   00:07 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menyampaikan mengenai aksi generasi muda dalam perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Setiap agama memiliki ajaran untuk menjaga bumi tinggal bagaimana dalam menerapkannya. Misalnya dalam islam kita kenal kebersihan sebagian dari iman.  Karena NU focus kepada masyarakat dan juga pesantren, maka pesantren dijadikan sebagai agent of change untuk mendampingi masyarakat di kawasan pesisir.

  • Dr. Gatot Supangkat, M.P (Lektor Kepala Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Pengurus Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah)

Menyampaikan mengenai gerakan Muhammadiyah dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Menurut data, sebagian besar bencana alam yang terjadi di bumi disebabkan oleh perilaku manusia itu sendiri. Untuk menangani masalah perilaku tersebut diperlukan pendidikan. Memelihara lingkungan adalah amanah Allah dan tanggung jawab manusia sebagai khalifatullah fil ardl. Adapun model pendekatan program dari Muhammadiyah yaitu sosialisasi, edukasi, dan advokasi.

  • Pdt. Robby Igusti Chandra, DMin, MA. MATh. (Gereja Kristen Indonesia sinode wilayah Jawa Barat)

Menyampaikan mengenai aksi generasi muda kristen untuk mitigasi-adaptasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Pertama melakukan riset mengenai generasi muda kristen dan membuat mereka sadar terlebih dahulu mengenai masalah lingkungan. Kemudian membuat mereka lebih dan teus tertarik dengan masalah tersebut sampai akhirnya melakukan aksi.

  • RM. Andang Binawan, SJ. (Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara)

Menyampaikan mengenai mengubah gaya hidup dan kebiasaan sosial. Dalam mengubah gaya hidup terdapat beberapa masalah manusia yaitu yang pertama pelupa, maka harus diingatkan dengan khutbah, dan melalui media lain seperti media sosial. Yang kedua yaitu tidak mau repot/malas, maka harus ditunjang dengan fasilitas yang banyak seperti memperbanyak tempat sampah agar terbiasa membuang sampah pada tempatnya. Dan yang terakhir egosentris/kurang peduli kepada orang lain, maka harus 'dipaksa' dengan aturan.

  •  I Gede Raka Subawa ST MM CPA CPI (Parisada Hindu Dharma Indonesia)

Menyampaikan mengenai aksi generasi muda hindu untuk mitigasi-adaptasi perubahan iklin dan pelestarian lingkungan. Di Hindu terdapat konsep Tri Hita Karana (tiga penyebab kesejahteraan) yang merupakan salah satu cara bagaimana menanggulangi perubahan iklim. Karena dalam ajaran tersebut , ada semua unsur yakni hubungan harmonis manusia dengan Tuhan (Parahyangan), hubungan harmonis manusia dengan manusia (Pawongan) dan hubungan harmonis manusia dengan alam (Palemahan). Guna menjaga lingkungan, beberapa ritual Hindu ada hubungannya dengan alam seperti Tumpek Wariga, Upacara Caru, dan Hari Suci Nyepi.

  • Pandita Utama Alim Sudio, S.Psi (Sekjen Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia)

Sebenarnya kondisi lingkungan sekitar kita merupakan cerminan dari perilaku/diri kita sendiri. Terdapat prinsip bahwa nasib itu ditangan sendiri. Kita harus bisa menyentuh nurani/hati untuk melakukan perubahan guna menjaga lingkungan. Aksi yang telah dilakukan adalah penanaman 10.000 pohon bakau, menanam pohon di Batam, Jakarta, dan masih banyak lagi. Pesan terakhir yang Bapak Pandita sampaikan yaitu kalau kita peduli lingkungan maka hidup kita juga akan lebih baik, maka jangan banyak mengeluh.

  • Js. Yugi Yunardi, S.Pt. M.Ag (Pramubakti Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, Kemenag RI)

Menyampaikan mengenai literasi iklim dalam perspektif Khonghucu. Terdapat konsep Sancai yaitu memuliakan hubugan dengan Tuhan, memuliakan hubungan dengan alam, dan yang terakhir memuliakan hubungan dengan sesama manusia. Hal-hal yang sudah dilakukan diantaranya dari Matakin yaitu bantuan bencana alam di Sulawesidan saat pandemic (masker, sembako, dll), kemudian dari Perkhin yaitu penanganan banjir di Tangerang, dan dari Pakin yaitu penanganan banjir di Kampung Melayu dan Krawang.

Melaui agama dengan menggandeng pemuka agama merupakan langkah yang strategis dari BMKG guna menyampaikan mengenai masalah perubahan iklim. Karena dapat mengakomodir banyak masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari sendiri peran pemuka agama sangat tinggi bahkan lebih dari pejabat RT atau RW.

Keterangan:

Tulisan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah bela negara

Nama : Ofana Tri Wibowo

NPT   : 21210026

Prodi  : Klimatologi 1

Dosen :Bapak FENDY ARIFIANTO, M.Si.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun