Mohon tunggu...
Ulil Abshor
Ulil Abshor Mohon Tunggu... karyawan swasta -

always learning

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada DPRD Demokratis Meski...

29 September 2014   00:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:10 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menyesakkan dan hati rasanya tidak bisa menahan untuk tidak mengumpat dan mengutuk KMP yang memotori di kembalikannya pilkada daerah oleh DPRD. Banyak orang percaya termasuk saya bahwa alasan pilkada langsung lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya hanya alasan yang di cari2. Jauh di hati dan di kepala mereka pasti motifnya karena kekalahan mereka dalam pilpres kemarin.

Terlepas betapa sakitnya hati ini kepada KMP, namun ada pertanyaan yang menggelitik hati benarkah pilkada oleh DPRD tidak demokratis? Pendapat kebanyakan yang saya baca adalah bahwa pilkada oleh DPRD tidak demokratis. Sistem ini mengebiri hak rakyat untuk memilih dan di pilih.

"Memilih"? Bukankah jika yang memilih kepala daerah adalah anggota dewan dan anggota dewan itu adalah di pilih oleh rakyat artinya rakyat percaya kepada mereka maka apapun pilihan mereka berarti pilihan rakyat juga. Tapi enggak juga. Bukankah sebagai wakil rakyat mereka harus mendengar aspirasi rakyat?bukan aspirasi ketua umum partai mereka!

Meskipun secara sekilas pilkada langsung bisa di artikan demokratis juga meskipun berat menuliskannya namun lebih demokratis lagi jika rakyatlah yang memilih langsung pemimpin mereka. Jika dalam perjalanannya ternyata masih banyak kekurangan bukan dengan meniadakannya namun harus di cari solusinya.

Begitulah menurut saya...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun