Mohon tunggu...
Odjie Samroji
Odjie Samroji Mohon Tunggu... Pendidik, Penulis, Founder : Albirru Indonesia Foundation

Ingin menjadi pribadi yang bermanfaat, karena sebaik-baiknya manusia adalah pribadi yang bisa bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemimpin Gak Harus Sempurna, Tapi Harus Mau Belajar

28 Juni 2025   05:45 Diperbarui: 28 Juni 2025   05:45 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilusrasi Kepemimpinan Kapal Kertas | Foto : pexels.com

Zaman sekarang, jadi pemimpin itu bukan soal siapa yang paling jago ngomong di depan, paling tua umurnya, atau paling tinggi jabatannya. Yang paling keren justru adalah mereka yang terus belajar. Yap, pemimpin pembelajar. Bukan yang sok tahu, tapi yang tahu kalau dirinya belum tahu segalanya. Dan itulah kekuatan utamanya.

Pemimpin yang mau belajar nggak akan gampang tumbang. Ketika yang lain panik saat ada masalah, dia mikir, "Oke, ini pelajaran baru." Saat dikritik, dia nggak baper atau ngeles, tapi bilang, "Makasih, gue catat." Karena buat dia, tiap kegagalan, kritik, atau tantangan, itu semacam 'kelas dadakan' yang harus diikuti.

Masalahnya, banyak orang masih berpikir pemimpin harus sempurna. Padahal justru yang mau ngaku masih banyak belajar itu yang paling berpotensi. Dia jadi manusia biasa yang terus bertumbuh, bukan superhero yang sok bisa segalanya tapi nol perkembangan. Lagian, siapa sih yang bisa sempurna di dunia yang serba cepat berubah ini?

Pemimpin pembelajar itu nggak gengsi untuk nanya ke bawahannya. Dia gak segan bilang "gue belum tahu" atau "ajarin dong". Karena dia ngerti, belajar nggak bikin dia kelihatan lemah, justru bikin dia makin kuat. Bukan karena dia tahu semuanya, tapi karena dia tahu caranya bertanya, mendengar, dan berubah.

Mau di kantor, organisasi, komunitas, atau bahkan di lingkup kecil kayak keluarga---kita semua bisa jadi pemimpin pembelajar. Bukan nunggu jabatan baru mulai belajar, tapi justru belajar dulu biar layak dipimpin dan memimpin.

Dan satu hal lagi, pemimpin pembelajar itu selalu punya aura positif. Karena mereka terus belajar, mereka juga ngajak orang di sekitarnya buat ikut berkembang. Gak ada tuh yang stuck, semua diajak naik level bareng-bareng. Mereka gak pelit ilmu, gak pelit pengalaman. Justru makin banyak tahu, makin pengin sharing.

Intinya, pemimpin pembelajar itu bukan tentang punya semua jawaban. Tapi tentang terus mencari jawaban. Bukan tentang jadi yang paling hebat, tapi tentang jadi versi terbaik dari diri sendiri---tiap hari, tiap waktu. Dan itu, bro-sis, yang bikin seorang pemimpin jadi inspirasi.

Dalam Islam, belajar adalah perintah yang langsung datang dari Allah. Kata pertama yang turun dalam wahyu adalah "Iqra"---bacalah. Itu tandanya, belajar bukan cuma pilihan, tapi kewajiban. Bahkan Rasulullah SAW sendiri diutus sebagai pembelajar dan pendidik. Beliau mendengarkan, merenung, bertanya, dan menerima masukan. Nggak sedikit keputusan beliau diubah karena masukan dari para sahabat, seperti strategi perang atau urusan sosial umat.

Kalau kita lihat para khalifah setelah Nabi pun, mereka adalah pemimpin yang rendah hati dalam belajar. Umar bin Khattab misalnya, terkenal tegas, tapi saat ada rakyat yang mengoreksi, beliau gak marah. Beliau bilang, "Tidak ada kebaikan dalam diri kalian jika tidak mengoreksi aku. Dan tidak ada kebaikan dalam diriku jika aku tidak menerima koreksi itu." Coba bayangin, seorang Umar, tapi tetap terbuka untuk belajar.

Pemimpin pembelajar dalam Islam adalah mereka yang menjadikan ilmu sebagai pondasi, bukan ego. Mereka tahu bahwa amanah itu berat, dan cara menjalaninya adalah dengan terus mencari petunjuk---dari Al-Qur'an, dari sunnah, dari orang bijak, dan dari pengalaman. Mereka tidak merasa paling benar, tapi terus mendekat pada kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun