Mohon tunggu...
Odhika Firmansyah
Odhika Firmansyah Mohon Tunggu... Guru di MTS Satu Atap Datok Sulaiman Palopo/ Humas pada Yayasan Bait Fitrah Al Insani

hobi membaca kitab-kitab turats terutama tentang ilmu Qawaid

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Imam Junaid Al-Baghdadi

14 Agustus 2025   08:34 Diperbarui: 14 Agustus 2025   08:34 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Gemini AI oleh Odhika)

Fana (Peleburan Diri): Imam Junaid menjelaskan bahwa fana adalah hilangnya kesadaran diri yang terpisah dari Tuhan, bukan berarti bersatu secara fisik. Fana adalah kondisi di mana seorang hamba benar-benar tenggelam dalam kesadaran akan keesaan Allah.

Tauhid (Penyatuan): Puncak dari tasawuf menurut Imam Junaid adalah mencapai tauhid sejati, yaitu kondisi di mana seorang hamba menyadari bahwa semua yang ada adalah manifestasi dari Allah SWT. Namun, ia menekankan bahwa tauhid ini hanya dapat dicapai dengan anugerah Tuhan.

Sahw (Kewarasan dan Kesadaran): Berbeda dengan beberapa sufi lain yang menekankan "sukr" (mabuk cinta Tuhan), Junaid lebih mengutamakan "sahw", yaitu kondisi spiritual di mana seorang sufi tetap berada dalam kesadaran penuh dan kewarasan. Ia percaya bahwa seorang sufi harus mampu kembali dari kondisi fana ke kesadaran normal untuk dapat menjalankan tugas-tugas syariat dan berinteraksi dengan masyarakat.

Penyelesaian Kasus Al-Hallaj

Salah satu peristiwa penting dalam hidupnya adalah perannya dalam kasus muridnya, Al-Hallaj. Meskipun ia memahami gejolak spiritual Al-Hallaj, ia terpaksa menandatangani fatwa hukuman mati berdasarkan syariat. Ia menulis, "Berdasarkan syariat, ia bersalah. Menurut hakikat, Allah yang Maha Mengetahui." Hal ini menunjukkan betapa ia teguh memegang prinsip keseimbangan antara syariat dan hakikat.

Ajaran tasawuf Imam Junaid melahirkan aliran Junaydiyyah, yang menekankan pada kesadaran (sahw) dan konsistensi terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah. Aliran ini diterima dan diikuti oleh banyak sufi berikutnya, menjadikannya salah satu dari 10 aliran tasawuf yang diakui. Pemikiran Imam Junaid menjadi rujukan utama dalam literatur sufi dan memengaruhi banyak tokoh sufi terkemuka lainnya, termasuk tarekat-tarekat besar seperti Suhrawardiyyah dan Rifaiyyah.

Karya-karya Imam Junaid

Meskipun Imam Junaid tidak banyak menulis kitab khusus tentang tasawuf, ajarannya terdokumentasi dalam risalah-risalahnya dan tulisan-tulisan murid-muridnya. Karya-karya yang dikaitkan dengannya antara lain:

  • Amsal Al-Qur'an war-Rasail
  • Al-Munajat Syarh Syathiyyat Abu Yazid al-Bustomi
  • Tashih al-Iradah

Para murid Imam Junaid al-Baghdadi yang terkemuka antara lain:
1. Abu Bakar asy-Syibli
2. Mansur al-Hallaj
3. Imam an-Nasa'i
4. Abu Bakar Asy-Syibly
5. Imam Ad-Daruquthni
6. Ibnu Abi Hatim

Secara keseluruhan, Imam Junaid al-Baghdadi adalah seorang figur sufi yang mampu menyatukan kedalaman spiritual dengan keteguhan syariat, menjadikannya "pemimpin" para sufi yang ajarannya relevan dan dihormati hingga saat ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun