Mohon tunggu...
Nia Febriana
Nia Febriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Cerpen - Cerbung - Review - Daily

hihihi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerbung Friendshit Episode 3 - Figuran

28 Mei 2022   12:27 Diperbarui: 28 Mei 2022   12:30 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/wanita-dermaga-danau-di-luar-rumah-1868559/

Aku yang salah, menganggap kalian begitu akrab dan lekat di kehidupanku sehari-hari. Layaknya tiga orang sahabat yang menjadi pemeran utama sebuah drama. Benar, ada drama yang sedang kita mainkan, tapi aku hanya pemeran figuran.

Semester genap diakhiri dengan sukacita pembagian rapor. Tapi aku harus menelan ludah karena nilaiku tidak berbanding lurus dengan usahaku. Ingat kan, karena perkara dipanggil guru BK? Ya, itulah alasannya. 

Aku merasa dirikulah yang bersalah, terlepas dari pengakuan versi Kia yang sebenarnya sangat merugikan diriku juga. Bagaimanapun, dia sahabatku. Aku tahu, pasti dia sangat terpojok dan takut saat terciduk guru pengawas sampai digiring ke ruang BK. Lagipula, jika diurutkan dari awal memang murni kesalahanku. 

Banyak alasan yang menjadi wajar kalau aku ceroboh. Andai aku tidak membuat catatan rangkuman, andai aku tidak membawanya ke sekolah, andai aku tidak mengoarkan ambisiku, dan perandaian lain yang membuatku semakin menyesal serta menghakimi diriku sendiri. 

Pada pertengahan bulan Juni 2013, sekolahku mengadakan study tour. Aku, Kia dan Tata sudah jauh-jauh hari merencanakan posisi kursi di dalam bus. Kia ingin duduk dekat jendela, akupun demikian karena bisa melihat view jalanan. Tata paling fleksibel. Dia bersedia duduk dimana saja. Kami bahkan berencana membawa camilan berbeda agar bisa saling berbagi di perjalanan. Tapi semua berubah cerita di hari keberangkatan.

"Kok, kelas kita digabung sama kelas B sih." Salah satu teman kelasku menggerutu sebelum pintu bus dibuka.

"Anak-anak, karena kelas kita (kelas A) banyak yang tidak ikut, daripada banyak kursi kosong, kelas B ikut bergabung di bus ini. Ibu harap kalian bisa saling menghargai, anggap seperti teman kalian sendiri, dan saling menjaga di lokasi yang kita tuju nanti." Ibu guru wali kelasku menjelaskan dengan bijak.

Klok...

Pintu bus di koridor depan dan belakang terbuka. Sudah barang pasti akan terjadi penumpukan murid-murid yang menaiki bus untuk menduduki kursi incaran. Biasanya, ada murid bertubuh gempal kesulitan menaiki tangga bus yang sedikit lebih tinggi dari panjang kakinya. Bahkan tersangkut di antara pintu bus yang sempit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun