Mohon tunggu...
Obed Timotius
Obed Timotius Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Profesi Dokter Gigi

Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sering Sariawan? Harus Bagaimana, Ya?

16 Agustus 2021   09:43 Diperbarui: 16 Agustus 2021   15:21 3926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Glick M. Burket's Oral Medicine, 12th ed. Ulcerative, vesicular, and bullous lesions. People's Medical Publishing House, 2015; 75.

"Sariawan" bukanlah hal yang asing bagi sebagian besar orang. Bahkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada Siswa kelas 7 SMPN 126 Jakarta, setidaknya 5 dari 10 siswa pernah mengalami sariawan. Sebenarnya, apakah sariawan itu?

Sariawan merupakan suatu istilah umum yang kita ketahui sebagai luka yang terasa sakit di dalam mulut. Sariawan seringkali terasa perih, dan kadang juga menyebabkan burning sensation (sensasi terbakar), sehingga cukup mengganggu kenyamanan, terutama saat berbicara atau saat makan. Sariawan yang berbentuk membulat atau oval, sering hilang dan timbul, berbatas tepi yang jelas, bisa berjumlah satu ataupun banyak, dan batasnya dikelilingi kemerahan dengan dasar luka berwarna kekuningan atau abu-abu dalam dunia medis dikenal sebagai stomatitis aftosa rekuren (SAR). 

Seringkali, SAR muncul di bibir, pipi bagian dalam, dan langit-langit mulut bagian belakang. Uniknya, SAR ini memang paling sering muncul pada usia anak dan remaja, terutama usia 10-19 tahun. Hingga saat ini, karakteristik perjalanan penyakit SAR memang belum diketahui secara spesifik. Namun, studi menunjukkan adanya kaitan erat antara berbagai faktor pemicu yang berkaitan dengan SAR, diantaranya: faktor keturunan (genetik), trauma lokal (terbentur sikat gigi, lidah atau bibir tergigit, dsb.), menstruasi (ketidakseimbangan hormon), kelainan darah (kekurangan vitamin B12 atau folat), bahkan stres psikologis ataupun kecemasan. 

Oleh sebab itu, orang yang sering mengalami sariawan penting untuk memerhatikan untuk sebisa mungkin menghindari faktor-faktor pemicu tersebut yang bisa dihindari untuk mengurangi risiko terjadinya sariawan berulang. Jika sering mengalami sariawan di lokasi yang sama persis berulang-ulang, dan bentuk sariawan relatif tidak bulat (irregular/tidak teratur), penting untuk diperiksakan ke dokter gigi sebagai upaya pemeriksaan apakah ada faktor lokal yang menyebabkan trauma terus-menerus di lokasi tersebut, misalnya  tertusuk kawat gigi, ada bagian gigi yang tajam, gigi tiruan yang tidak pas, tambalan mengemper, dsb.

Sumber: Glick M. Burket's Oral Medicine, 12th ed. Ulcerative, vesicular, and bullous lesions. People's Medical Publishing House, 2015; 75.
Sumber: Glick M. Burket's Oral Medicine, 12th ed. Ulcerative, vesicular, and bullous lesions. People's Medical Publishing House, 2015; 75.

Namun, sariawan bukanlah penyakit yang berbahaya. Secara umum, sariawan memang dapat sembuh sendiri. Sariawan berdiameter kecil yang kurang dari 1 cm umumnya akan sembuh dalam 7 hingga 10 hari. Sementara sariawan yang agak besar, akan sembuh dalam 2 hingga 3 minggu. Perawatan yang dapat diupayakan di rumah untuk sariawan ini adalah dengan meredakan keluhannya, yaitu rasa nyeri.

Untuk mengatasi rasa sakit atau perih, penanganan yang aman dilakukan di rumah sendiri adalah dengan menggunakan obat kumur dengan zat aktif Chlorhexidine Gluconate 0,2% yang banyak tersedia di apotek dan e-commerce sehingga bisa dibeli dengan mudah dan relatif aman. Selain dikumur sebanyak 10 mL selama 1 menit, bisa juga di kompres dengan menggunakan kassa steril ke luka sariawan. 

Chlorhexidine Gluconate 0,2% ini bersifat antibakteri, sehingga dapat membantu mencegah perlekatan bakteri rongga mulut di bagian yang luka. Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa berkumur dengan obat kumur ini tidak boleh berkepanjangan, yaitu tidak lebih dari 4 minggu, karena penggunaan yang berkepanjangan terus-menerus dapat menyebabkan perubahan pada warna gigi. 

Selain itu, alternatif lain yang aman untuk dilakukan di rumah adalah dengan menggunakan gel atau obat kumur dengan zat aktif Hyaluronic Acid yang memang disiapkan khusus untuk rongga mulut, dan banyak tersedia di pasaran. Zat ini bekerja sebagai pereda radang, mempercepat proses penyembuhan luka, serta mengandung zat pelapis yang dapat terbentuk pada luka untuk mencegah perlekatan bakteri di luka sariawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun