Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Alih Fungsi lahan, Masa Depan Pertanian di Sekiar Jalan Tol

24 Februari 2025   20:40 Diperbarui: 26 Februari 2025   06:45 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahan persawahan di samping jalan tol Salatiga (Dokumentasi Pribadi)

Pembangunan jalan tol sering kali membawa dampak signifikan terhadap lahan pertanian di sekitarnya. Sebagian lahan pertanian harus dikorbankan demi infrastruktur ini, yang dapat mengurangi luas area tanam dan mengubah pola pertanian masyarakat setempat.

Di sisi lain, keberadaan jalan tol juga membuka peluang ekonomi baru bagi petani. Akses transportasi yang lebih baik mempermudah distribusi hasil pertanian ke pasar yang lebih luas, meningkatkan nilai jual produk mereka.

Bagi petani di sekitar jalan tol dan rest area Kota Salatiga, keberadaan saluran air di samping sawah menjadi keuntungan tersendiri. Saluran ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber irigasi utama, tetapi juga membantu mengatur aliran air agar tidak terjadi genangan atau banjir yang dapat merusak tanaman.

Pengelolaan irigasi yang baik sangat penting untuk memastikan distribusi air yang merata ke seluruh lahan. Dengan memanfaatkan saluran air yang sudah tersedia, petani dapat mengontrol kebutuhan air bagi tanaman padi sehingga pertumbuhannya tetap optimal. Keunggulan ini memungkinkan mereka untuk bercocok tanam secara berkelanjutan setiap tahunnya.

Selain itu, keberadaan saluran irigasi di sekitar sawah juga membantu dalam penyediaan air di musim kemarau. Air hujan yang tertampung di saluran ini dapat disimpan dan dimanfaatkan kembali ketika curah hujan mulai berkurang. Dengan demikian, kontinuitas panen tetap terjaga meskipun musim berganti.

Dengan sistem irigasi yang baik, petani memiliki peluang besar untuk meningkatkan produktivitas sawah mereka. Tanaman padi yang tumbuh dengan pasokan air yang cukup akan menghasilkan bulir yang lebih berkualitas dan meningkatkan hasil panen secara keseluruhan.

Kondisi ini juga membuka peluang bagi petani untuk menerapkan metode tanam yang lebih intensif, seperti sistem tanam dua kali atau bahkan tiga kali dalam setahun. Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan di daerah sekitar.

Selain itu, kolaborasi antara petani dan pemerintah setempat sangat diperlukan untuk memastikan sistem irigasi berfungsi optimal. Bantuan berupa perbaikan saluran air, teknologi pertanian modern, serta pelatihan dalam pengelolaan air akan sangat bermanfaat bagi keberlangsungan pertanian.

Ada risiko yang harus diantisipasi, seperti alih fungsi lahan yang tidak terkontrol. Jika tidak dikelola dengan baik, lahan pertanian yang tersisa bisa terus berkurang, mengancam keberlanjutan sektor pertanian.

Dengan optimisme tinggi, petani berharap musim penghujan tahun ini membawa hasil yang melimpah. Pemanfaatan irigasi yang efektif akan menjadi kunci keberhasilan panen, sekaligus menjaga kesinambungan pertanian di tengah perubahan lingkungan dan pembangunan infrastruktur yang terus berlangsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun