Mohon tunggu...
Nyoman Sarjana
Nyoman Sarjana Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Guru Bisa Cari Uang Sampingan?

17 Mei 2024   19:02 Diperbarui: 17 Mei 2024   19:12 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apakah Guru Bisa Cari Uang Sampingan?

Peristiwa menyedihkan atas kecelakaan study tour yang menimpa siswa di Jakarta, tentu menjadi kesedihan dan keperihatinan semua pihak, utamanya para orang tua dan keluarganya, warga sekolah, termasuk masyarakat luas.

Namun yang membuat perasaan penulis dan para guru adalah tudingan negatif bahwa studi tour hanya cara guru untuk mendapat perjalanan gratis, mendapat uang saku dan lain lain tudingan miring.

Terlepas dari benar dan tidaknya, yang jelas guru seperti saya sudah pernah merasakan, betapa susahnya mengendalikan siswa selama perjalanan. Betapa bebannya juga sampai tiga hari meninggalkan keluarga. Dan betapa resiko yang dihadapi bersama siswa.

Kembali soal tudingan guru mencari uang tambahan atau uang makan dari kegiatan studi tour tidak benar adanya. Walau sekedar dapat makan dan fasilitas selama perjalanan itupun terkait tanggungjawab yang melekat.

Peristiwa ini mengingatkan saya pada isi tulisan dalam buku "Menjadi Guru Panggilan Hati". Dalam salah satu ulasan saya menulisnya Apakah Guru Tidak Boleh Kaya?


Sindiran itu mengisyaratkan guru selama ini "dituntut" berkarya secara maksimal. Berbagai tuntutan administrasi berbasis on line diminta. Sementara ngajar minimal 24 jam per minggu. Itu rata rata 8 kelas dengan siswa rata rata 240an. Dapat dibayangkan bagaimana guru mendidik, mengajar, dan melatih siswa. Konon dengan pemahaman diferensiasi pembelajaran sesuai dengan karakteristik kemampuan dan gaya belajar siswa. Uuh...sesuatu yanh sangat naif dan penuh kebohongan.

Belum lagi ketika ada penghargaan kesejahteraan guru selalu menimbulkan polemik bahkan sindiran dan ujungnya keterlambatan dengan berbagai alasan.

Oleh karenanya dalam buku itu saya berpandangan "guru boleh kaya kok?" Asal tidak mengurangi bahkan mengabaikan tugas pokoknya.

Guru harus dilatih dan melatih diri untuk literasi finansial. Manfaatkan sisa waktu yang ada untuk melakukan sesuatu yang positif dan menghasilkan uang. Bukankah E-commerce itu sudah banyak dan berkembang pesat?

Guru boleh menjadi konten kreator dengan karakteristik sendiri. Guru membuka usaha kuliner rumahan. Guru bisa berkebun kalau punya lahan. Guru boleh mengirim tulisan pada media on line yang bisa membayar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun