Mohon tunggu...
Erny Kusuma
Erny Kusuma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Penikmat indahnya wisata alam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tong-tong Prek, Rindu Ramadan Masa Lalu

5 Juni 2018   23:49 Diperbarui: 6 Juni 2018   10:27 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam setahun cuma 30 hari terdengar keriuhannya. Apalagi keberadaannya bertujuan baik yakni membangunkan orang-orang yang ingin  makan sahur. Menembus dinginnya hawa dini hari, sekumpulan orang-orang itu membunyikan alat. 

Dulu waktu saya kecil musiknya berbunyi: Tong Tong Prek. Bunyi itu berasal dari bambu yang dibunyikan dengan cara seperti kentongan. Dengan ritme yang teratur menghasilkan bunyi yang unik menurut saya.

Itulah tradisi yang hanya ada di bulan Ramadhan. Selama  sebulan penuh  alunan musik pembangun waktu sahur itu menggema ke penjuru kampung. Suaranya yang cukup memekakkan telinga tapi sangat membantu ibu-ibu agar tidak terlambat bangun sahur.

Tapi kadang meski terdengar bunyi musik tong tong prek, kalau kantuk lebih berat, ya terlambatlah makan sahur. Tak jauh-jauh, memasuki puasa hari ke-20, saya pun beberapa kali terlambat untuk sahur. Duh...

Tradisi Membangunkan Sahur, Apa Masih Dibutuhkan?

Seiring berjalannya waktu di jaman now, tradisi tong tong prek sudah jauh berkurang.  Saya yang produk jaman old bisa merasakan hal itu. Kenapa? Disamping sekarang banyak yang mengandalkan alarm jam, juga menggunakan hp atau smartphone yang bisa disetel sesuai keinginan. 

Tampaknya ada pergeseran atau perubahan tentang tradisi membangunkan sahur. Di kampung tempat tinggal saya pun demikian. Dini hari saat sahur kalau jaman dulu biasanya riuh, kini sepi-sepi saja. Hening. Tak ada lagi  tradisi tong tong prek. Padahal itu adalah ciri khas musik bulan Ramadhan saat sahur. Mengapa?

Beberapa hal yang membuat tradisi tong tong prek tak familiar lagi:

1. Banyak orang beralih ke alarm jam atau hp. Dengan menyetel alarm, waktu untuk sahur tidak banyak "terbuang" di jalanan. 

2. Lebih efisien dan waktu rehat lebih banyak untuk energi esok hari dalam beraktivitas. Jadi tidak melakukan tradisi membangunkan sahur.

3. Tong tong prek dengan keriuhannya kuatir membangunkan orang yang tidak ikut bangun sahur (tidak ikut puasa)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun