Mohon tunggu...
Erny Kusuma
Erny Kusuma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka kuliner dan jalan-jalan, kemudian diurai dalam sebuah artikel.

Penikmat indahnya wisata alam Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Batu Canggah Eksotik di Gili Iyang

23 Februari 2018   13:48 Diperbarui: 22 Maret 2018   07:06 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah dengar nama Gili Iyang? Ya suatu wilayah yang masuk Kabupaten Sumenep, Madura, kini kian berbenah diri. Apalagi sejak dinyatakan sebagai daerah dengan kadar oksigen terbaik kedua sedunia setelah Jordania.

Menuju ke Gili Iyang harus menyeberang menggunakan kapal dari pelabuhan Single dengan waktu tempuh 45 menit. Berbayar 500rb kapal bisa memuat antara 20-30 orang. Menurut salah seorang pemilik kapal, Acang mengatakan, saat yang tepat untuk menyebrang adalah pagi hari. Disamping ombak tenang juga pemandangan laut pagi hari sangat cerah.

Sesampai di Gili Iyang, pengunjung akan terkesima dengan pantai, pasir dan air laut yang mempesona. Untuk menikmati destinasi di Gili Iyang, pengunjung bisa berjalan kaki atau naik odong-odong. Odong-odong adalah kendaraan seperti motor tapi bisa memuat 6 orang di bagian belakang. 

img-20180218-wa0067-5ab2f244caf7db4b032d0022.jpg
img-20180218-wa0067-5ab2f244caf7db4b032d0022.jpg
Destinasi yang kerap dikunjungi umumnya ada 3 yakni rumah di titik nol oksigen terbaik, Batu Canggah dan Pantai Ropet. Pengunjung yang ingin bermalam di Gili Iyang juga ada tersedia homestay di rumah penduduk.

img-20180219-wa0013-5ab2f291caf7db449a44f3f2.jpg
img-20180219-wa0013-5ab2f291caf7db449a44f3f2.jpg
Dari 3 destinasi diatas yang membutuhkan tenaga ekstra adalah Batu Canggah. Untuk menuju ke lokasi harus berjalan kaki 30 menit dari tempat odong-odong parkir. Melewati hijaunya kebun penduduk, pemandangan sungguh terasa adem. Tiba di sebuah gapura bertuliskan Batu Canggah, pengunjung masih harus menuruni anak tangga bambu yang cukup ekstrim. Kudu super hati-hati karena lalai sedikit berakibat terpeleset ke bawah dan bakal disambut batu-batu karang.

Panas matahari siang itu menyengat, alhasil keringat bercucur dengan lelah berbaur. Namun rasa itu menguap begitu langkah kaki menginjak anak tangga paling bawah. Di depan mata batu karang ekstra jumbo dengan lekukan dan bentuk eksotis berdiri gagah. Kagum atas kebesaranNya mencipta view demikian indah. 

img-20180219-wa0095-5ab2f190ab12ae26ed0fa4d2.jpg
img-20180219-wa0095-5ab2f190ab12ae26ed0fa4d2.jpg
Langkah kaki masih berlanjut meniti jalan dengan berpegang pagar bambu dan seutas tali sebagai pengaman. Karena nun dibawah sana laut terhampar luas dengan pesisir bagai jurang menganga dari atas. Pendek kata menuju Batu Canggah yang berpenyangga batu, kudu melewati sisi tebing yang cukup curam. Namun semua tak sia-sia.  Kesulitan dan rasa lelah tak berarti apa-apa karena bakal terbayar lunas. Terbayar oleh keindahan tautan antara lautan dan tebing bebatuan Batu Canggah di Gili Iyang. Ingin menikmati pesona Batu Canggah? Berkunjunglah ke Gili Iyang, selain bisa menghirup udara segar oksigen juga dapatkan indahnya panorama alam disana.

img-20180219-wa0007-5a8fb836ab12ae012f5839f2.jpg
img-20180219-wa0007-5a8fb836ab12ae012f5839f2.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun