Di bulan Ramadan, banyak orang yang menyebut kata 'takjil' lebih dari satu kali. Iya nggak sih?
"Mau berburu takjil apa kamu sore ini?"
"Aku masak biji salak buat takjil nanti nih!"
Demikian ungkapan yang sering dilontarkan. Takjil sendiri dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki makna mempercepat dalam berbuka puasa.
Tetapi kalau ditilik dari bahasa Arab takjil berakar dari kata 'ajila', yakni menyegerakan. Hanya saja seiring waktu takjil berubah makna menjadi makanan pembuka saat Magrib bedug tiba.
Kalau Nabi Muhammad SAW biasanya mengawali berbuka dengan memakan kurma, tapi jika tidak ada beliau akan meneguk beberapa teguk air. Hal ini tertulis dalam hadist ini disampaikan oleh HR. Abu Daud.
Nah, biasanya kalau aku selain kurma menyiapkan juga takjil yang lainnya, yang tentunya menyegarkan. Membuat puasa jadi berasa lengkap sekali, setelah menikmatinya.
Sebenarnya waktu bukan bulan Ramadan aku juga menyantapnya sih, saat panas melanda atau selepas makan. Karena saat selesai makan kita pastinya ingin memakan sesuatu yang menyegarkan mulut, dan ini jadi pilihan yang tepat. Apa sih?
Jadi aku mengonsumsi yang namanya Aice Mochi, itu lho salah satu varian dari Es Krim Aice.
Di mana rasa Aice Mochi itu lembut dan kenyal ketika digigit, apalagi ada isian yang sungguh memanjakan lidah kita. Variannya Aice Mochi juga bermacam-macam, layak jadi kudapan yang akan melelehkan ketegangan. Manisnya pas dan bikin happy ketika menyantapnya.
