Mohon tunggu...
Nyimas Restu
Nyimas Restu Mohon Tunggu... -

Belajar untuk bisa menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SeTia

7 Februari 2010   05:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:03 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjadi wanita Setia memang komitmen ku semenjak awal pacaran,buat aku penghianatan adalah crime yang tak terampuni,salah penampakan kaki, perselingkuhan terjadi.....!Nuranipun berontak,aku tak ingin jadi penjahat cinta!!

Wanita setia julukan sehabat2 ku,pasalnya selama 5thn pacaran aku tak pernah pindah kelain hati Alias Setia,padahal yang ngantri banyak he…,

eh....tapi ternyata suatu saat pacarku tersayang ketahuan selingkuh, sedih,kecewa campur aduk saat itu,Duniapun serasa kiamat,Koq bisa..? Katanya cinta, katanya aku satu satunya wanita yang ada dlm hatinya,aku wanita terindah dalam hidupnya,Ohhh betapa naifnya aku!

Setia? Buat apa kita setia? Selama cincin kawin belum melingkar di jari manis, para wanita masih bebas tebar pesona. Rugi mematrikan diri hanya pada satu pria saja,belum tentu juga sang pria itu setia!gumam sehabat2 terdekatku saat kumpul di rumahku,mungkin niatnya ingin menghiburku…,Meski sedang sakit hati, aku tetap tak sepaham dengan dengan pendapat sehabat2ku.Buat aku demi pria tercinta, rasanya tak rugi memberikan segenap hati, Akupun membenci wanita yang tega merebut pasangan orang lain.Masih banyak pria bebas di luar sana, knapa harus yg sudah punya pasangan? Saat teman2 ku pulang, akupun merenung dengan satu pikiran di hati, Kesetiaan itu mahal harganya....,karna tidak semua orang memilikinya!

Duatahun kemudian aku kembali jatuh cinta pada pria dewasa yang lebih OK dibanding pacar yang dulu dan yang paling penting dia Setia & punya reputasi yang bikin aku aman di dekatnya,tapi sayang dia harus pindah kerja keluar kota, jauh dari pacar dan keluarga akupun kesepian, kesetiaan aku pun menghadapi ujian.

Tanpa sengaja aku harus bertemu pria lain,pria yang pernah aku kenal semenjak sma dulu,dan ternyata di bekerja dekat kantor dimana aku bekerja,awal berjalanan seperti biasa hanya teman biasa,tapi dengan sering nya dia ngasih perhatian terus menerus 'akhirnya akupun tergoda' Terus terang aku mencoba sekuat tenaga untuk tetap menjaga iman, tapi ahirnya aku luluh juga. Aku jatuh cinta pada pria lain..!Jauh dari keluarga dan kekasih, membuat perhatiannya jadi sangat menonjol. Padahal sebenarnya ia sudah bertunangan dengan seseoran di bandung sana, Suatu hari saat lunch berdua , sang tunangan meneleponnya. Aku mendengan ia berbohong dengan mengatakan bahwa ia sedang makan siang sendirian,Aku sebal banget dan sekaligus tak rela mendengarnya bermanis manja dengan wanita di seberang sana.. Isu kesetiaan pun mencapai titik kulminasi.

Suatu malam, ia datang mengungkapkan perasaannya kepadaku. Aneh aku sangat senang saat ia mengaku jatuh cinta. Yang  mengerikan terbersit rasa menang bisa membuatnya berpaling dari tunangannya.Oh kemana larinya prinsipku untuk selalu setia pada satu pria saja.? Mesti hati nurani berontak, aku terima cintanya.Herannya bukan dimabuk cinta,aku malah dilanda kegundahan luar biasa hebat.Aku coba merenung dan kembali mendengarkan kata hati. Aku gunakan logika, untuk melihat segalanya.

Keesokan harinya akupun memutuskan, aku tak mencintainya. Aku tdk mau jadi penghalang dalam hubungan dua insan.Aku memang hanya kurang perhatiannya & mungkin kesepian.! Keputusanku pun sudah bulat, aku harus meninggalkannya. Bukannya sedih, aku justru merasa lega luar biasa..! Semua itu memberikan sebuah pelajaran  berharga buat aku.

Ya, Semua orang punya kans untuk menjadi penjahat cinta. Jika logika buntu dan bisikan hati terabaikan, semuanya jadi kelihatan sah sah saja. Pilihan memang ditangan anda,mendua atau tetap setia.

Selingkuh itu indah..? Siapa Bilang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun