Kedua, latihan dengan offline
Tentu latihan offline ini peserta dan pembimbing sudah siap melakukan denga protocol kesehatan yang ketat. Nampaknya dengan tanpa diinstruksi anak-anak sudah paham dengan mengenakan masker dan membawa hand sanitizer walau di sekolah selalu tersedia protocol kesehatan. Kebetulan sekolah kami selalu mengedepankan sekolah berbasis sekolah sehat dan adiwiyata. Apalagi dimasa covid-19 lebih-lebih menjalankan protocol kesehatan yang ketat.
Mereka melakukan latihan offline mulai pukul 09.30-12.30 WIB. Saya sangat kagum terhadap mereka. Walau di syaum pertama tetap semangat dan antusias seperti hari-hari biasa. Bahkan mereka nampak lebih konsen. Mereka nampak tidak ada rasa haus, lapar, dan lemas.
Anak-anak peserta Audisi mengikuti arahan dari pembimbing mulai dari sikap diatas panggung, menghadapi juri, salam pembuka, menyampaikan materi, sampai ke penutup. Â Mereka Nampak enjoy sekali dibimbing sama Bu Nia.
Dalam candaan dan obrolan sebagai selangan disampaikan juga motivasi bahwa, "Pahala latihan ini berlipat ganda dari Allah karena dilakukan di bulan Ramadhan, selain dapat pahala itung-itung ngabeubeurang...he he!" Anak anak juga menjawab, "Betul Bu...!"
Tidak terasa suara azan berkumandang yang menunjukkan waktu salat duhur telah tiba. Anak-anak juga secara bergiliran mulai mengambil air wudu untuk melaksanakan salat. Di antara mereka ada juga yang berjamaah dan ada yang sendiri.
"Anak-anak latihan dicukupkan sampai disini dulu yah ...silahkan latihan di rumah masing masing dan untuk besok mohon menggunakan pakaian muslim sebagaimana yang sudah ditentukan oleh panitia..jaga kesehatan yah!" Kata Bu Nia.
"Siap Bu...!" Jawab anak-anak.
"Setelah salat boleh menghubungi orangtua masing-masing untuk menjemput ...kita bertemu lagi besok dengan waktu yang telah ditentukan atau ibu share takut-takut ada perobahan jadwal...!" Penjelasan Bu Nia.
"Siaaap Buuu....!" Jawab anak-anak dengan penuh semangat.
Bersambung.....
Challenge
Hari ke 2
#ramadhanmenulis
#30motivasikebaikanRamadan Pertama Ceria