Mohon tunggu...
Nyayu Fatimah Zahroh
Nyayu Fatimah Zahroh Mohon Tunggu... Ilmuwan - Everything starts from my eyes

Coba sekekali lihat ke langit setiap hari, dan rasakan betapa membahagiakannya \r\n\r\nhttp://nyayufatimahzahroh.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama featured

Kalbar Berasap, Pemerintah Bertindak

8 September 2015   13:26 Diperbarui: 16 Agustus 2018   13:20 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
*cuaca berasap di Pontianak

Musim kemarau tahun ini memang sudah berdampak pada kekeringan hampir di sebagian besar wilayah Indonesia. Bukan hanya pasokan air tanah yang berkurang tetapi juga berdampak pada kebakaran hutan, asap kebakaran yang menyebar ke seluruh daerah, asap yang terhirup menyebabkan gangguan pernapasan, visibility yang rendah mengakibatkan beberapa penerbangan terganggu, curah hujan rendah, bahkan menyebabkan menaiknya kurs rupiah. 

Keparahan ini didukung dengan adanya fenomena alam seperti El nino yang membuat wilayah sekitar Indonesia kering dan wilayah Amerika Selatan basah. BNPB sebagai badan yang berurusan dengan penanggulangan bencana memberikan upaya seperti water bombing dan teknologi modifikasi cuaca.

Water bombing atau bom air merupakan salah satu cara menanggulangi hotspot atau titik api dengan memberikan sejumlah air langsung ke titik api tersebut dengan menggunakan helikopter seperti Kamov (dari Rusia) dan Bolkow (dari Jerman). 

Cara ini cukup efektif untuk bertindak langsung pada titik api. Heli Kamov dengan membawa tampungan air seperti ember besar berkapasitas 5000 liter diarahkan ke sumber air seperti sungai lalu digiring ke target titik api. 

Sedangkan heli Bolkow hanya mampu membawa sekitar 450 liter. Hanya saja teknologi ini akan memakan waktu yang lama dan tidak bisa dipungkiri jika air yang dibawa tidak seluruhnya bisa dijatuhkan pada sasaran karena selama perjalanan bisa jadi air tampungan tercecer. Untuk biaya heli kamov sekali operasi mencapai 150 juta rupiah sedangkan Bolkow mencapai 30 juta rupiah. Wow

*pesawat casa A2105 yang digunakan untuk TMC (depan)
*pesawat casa A2105 yang digunakan untuk TMC (depan)
Berbeda dengan water bombing, teknologi modifikasi cuaca atau yang lebih dulu dikenal sebagai hujan buatan tidak berurusan dengan “menyiram dengan air”. Teknologi ini memberikan intervensi pada awan agar dapat mempercepat dan memperbanyak jumlah potensi hujan. 

Banyak orang salah kaprah tentang teknologi modifikasi cuaca. Mereka beranggapan bahwa hujan dapat dibuat. Jika penyemaian NaCl (garam) dilakukan di tempat target maka hujan akan turun. 

Tidak semudah itu. Banyak faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan seperti analisa kondisi cuaca di wilayah target, analisa keberadaan awan dengan menggunakan radar, dan analisa arah dan kecepatan angin, analisa lainnya yang berhubungan dengan meteorologi.

Jika semua sudah dianalisis, para flight scientist bersama crew pesawat membuat strategi untuk menyemai target, dalam hal ini target berarti awan. Jumlah garam yang ditabur pun harus sesuai dengan kondisi awan. 

Jika awan terlalu kecil lalu diberi banyak garam, maka akan terjadi kompetisi antar inti kondensasi (garam). Awan bukannya tumbuh malah tak terbentuk. Setelah target telah disemai, apakah langsung terjadi hujan? Bisa iya bisa tidak. Karena kita berurusan dengan alam, maka banyak ketidakpastian di sana. Yang kita lakukan hanya mempelajari alam lalu dieksekusi.

Efektifkah TMC pada musim kemarau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun