"KKN-T 10 UNIRA Malang Beri Gebrakan Baru, Membangun Potensi Anak di Tengah Tantangan Digital : SEPARING, Seminar Parenting"

"KKN-T 10 UNIRA Malang beri gebrakan baru, Membangun Potensi Anak di Tengah Tantangan Digital: SEPARING Seminar Parenting" 

Malang, 15 Februari 2025- Pada tanggal 15 Februari 2025, Aula PPAI Nurul Hikmah dipenuhi oleh para ibu PKK RW 03 Dusun Krajan Desa Kebonagung dalam acara seminar "SEPARING: Seminar Parenting (Pendidikan Orang Tua terhadap Anak)". Kegiatan yang digagas melalui kolaborasi antara Kelompok KKN-T 10 UNIRA Malang dan Pengasuh PPAI Nurul Hikmah ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru mengenai tantangan dan strategi dalam mendidik anak di era digital.

Seminar yang dimulai pada pukul 08.30 WIB ini menghadirkan Ibu Nanik Ulfa, M.Pd., seorang dosen pembimbing lapangan KKN-T 10 UNIRA Malang sekaligus peneliti pendidikan inklusif, sebagai narasumber utama. Dalam penyampaian materinya, Ibu Nanik Ulfa menguraikan bagaimana peran aktif orang tua sangat krusial dalam mengasah potensi anak di tengah arus teknologi yang semakin cepat dan dinamis. Beliau menekankan bahwa pemahaman dan penerapan nilai-nilai pendidikan inklusif merupakan kunci dalam menavigasi berbagai tantangan yang muncul di era digital.

Acara ini juga dihadiri oleh Pengasuh PPAI Nurul Hikmah, Wakil Rektor III UNIRA Malang, Dr. Hasan Bisri, M.Pd., serta berbagai elemen masyarakat setempat. Dr. Hasan Bisri, M.Pd. dalam sambutannya menyampaikan, "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para orang tua yang mendidik anak di era digital, yang lebih menantang dalam mendidik anak." Pernyataan tersebut menegaskan dukungan penuh dari pihak universitas dan masyarakat terhadap inisiatif peningkatan peran orang tua dalam pendidikan anak.

Melalui seminar ini, para peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang pentingnya peran orang tua dalam membangun fondasi karakter dan kecerdasan anak. Diskusi interaktif dan tanya jawab yang berlangsung menyajikan berbagai strategi praktis untuk mengoptimalkan potensi anak melalui pendekatan yang ramah teknologi namun tetap berakar pada nilai-nilai tradisional dan inklusif.

Acara SEPARING tidak hanya menjadi wadah berbagi ilmu, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat jaringan antara institusi pendidikan, komunitas, dan masyarakat. Inisiatif ini diharapkan dapat terus berkembang, menjembatani kesenjangan antara dunia digital dan nilai-nilai pengasuhan, serta mendorong terciptanya generasi masa depan yang cerdas dan berintegritas.

Pewarta : Ananda Maulidatul Aulia