Mohon tunggu...
Nuty Laraswaty
Nuty Laraswaty Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer , penulis konten

owner my own law firm,bravoglobalteam founder,trainer network marketing, trading, speaker in radio program( heartline fm - gaya fm) and multiply seminars,mc

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kemarin: 93 Menit Mengenang Band Seventeen

9 Desember 2020   19:58 Diperbarui: 9 Desember 2020   20:10 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini film drama dokumenter Kemarin, masih diputar di bioskop di Indonesia.

Film ini diperkenalkan kepada masyarakat melalui sebuah lagu berjudul sama, Kemarin, karya band Seventeen


Film ini memang merupakan kompilasi dari beberapa rekaman video dan juga rekaman wawancara kepada beberapa orang yang mengenal personil band Seventeen.

Seperti yang telah diketahui bersama, pada tanggal 22 Desember 2018, tsunami Banten telah menghantam wilayah pesisir Banten dan Lampung, yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda.

Akibat peristiwa ini, tercatat dalam sejarah , bahwa paling tidak ada sekitar  426 orang tewas dan 7.202 terluka dan 23 orang hilang. lebih lanjut dalam berita yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), tsunami disebabkan pasang tinggi dan longsor bawah laut karena letusanAnak Krakatau  tersebut.

Pada saat kejadian itu, banyak ucapan belasungkawa datang dari dalam dan luar negeri. Hingga akhirnya orang kembali melupakan peristiwa ini.

Namun ini tidak berlaku bagi Ifan Seventeen, vokalis band Seventeen yang selamat, namun kehilangan keluarganya. Teman-teman bandnya, isterinya, krunya dan orang-orang terdekat lainnya yang kebetulan berada bersama band Seventeen saat menghibur para tamu di sebuah hotel di Tanjung Lesung.

Mereka sedang memainkan sebuah lagu, saat tiba-tiba tsunami menelan mereka , menarik mereka dan membenamkan mereka ke dalamnya air laut. Bercampur dengan material bangunan, besi,perabotan.  tamu-tamu yang hadir, seluruh kehidupan yang ada di pantai itu seolah ditarik tanpa kecuali, menyisakan jeritan hingga takbir kepada Tuhan, tempat terakhir manusia berlindung.

Mendengar penuturan Ifan dan juga korban lain yang selamat. Di saat itulah memang, manusia hanya dapat memasrahkan dirinya kepada Tuhan. Jika Tuhan berkehendak, maka terjadilah.

Dari pembukaan film, penonton diberikan sekilas kejadian saat tsunami sebelum kamera pun mulai menuturkan suara Ifan, yang menceritakan mengenai sejarah pendirian band Seventeen. Jatuh bangun band ini dalam menjaga eksistensinya pada industri musik, hingga harapan dan cita-cita yang hendak dilakukan oleh keluarga besar band Seventeen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun