Mohon tunggu...
Demianus Nahaklay
Demianus Nahaklay Mohon Tunggu... Dosen - Announcer

Menjadi seorang penyiar radio adalah tugas yang mulia karena dapat mengedukasi masyarakat mengenai berbagai isu atau permasalahan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat melalui media radio

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Koneksi Pribadi dalam Gelombang Elektronik: Mengapa Menyebut Nama Pendengar Radio Sangat Penting?

16 Februari 2024   22:20 Diperbarui: 16 Februari 2024   22:36 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Koneksi Pribadi dalam Gelombang Elektronik: Mengapa Menyebut Nama Pendengar Radio Sangat Penting?"https://www.pexels.com/photo/shallow-focus-photo-of

"Koneksi Pribadi dalam Gelombang Elektronik: Mengapa Menyebut Nama Pendengar Radio Sangat Penting?"

Kadang orang berpikir bahwa memberikan harta yang berharga adalah tanda penghormatan tertinggi kepada seseorang. Tetapi sesungguhnya, menyebut nama seseorang dengan ramah melalui setiap percakapan dan sapaan, memiliki nilai yang berharga lebih dari emas dan permata.

Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, radio tetap menjadi salah satu medium yang sangat populer untuk menyampaikan informasi, hiburan, dan pesan-pesan penting kepada pendengarnya.

 Salah satu praktik yang telah menjadi kebiasaan di dunia penyiaran radio adalah menyebutkan nama pendengar secara langsung. Dalam artikel ini, penulis akan memaparkan pengalaman sebagai announcer pertama kali terjun dalam penyiaran di Radio Dian Mandiri Ambon diakaui bahwa kesempurnaan tidak selalu instan.

 Tetapi dibutuhkan latihan secara kontinu, sekalipun banyak kali gagal pada  tahap-tahap awal. Belajar dari sebuah kegagalan, terbukalah mata saya untuk melihat betapa dahsyatnya bila menyebut nama pendengar radio yang dampak positifnya dalam membangun koneksi pribadi antara penyiar dan audiens.

Sumber dari FB: Nus Nahaklay
Sumber dari FB: Nus Nahaklay

Membangun Koneksi Emosional

Belajar dari kegagalan saya alami, sejak pertama melakukan siaran perdana, ada suatu perasaan berbeda bila kita berbicara di ruanggan kosong. Jauh lebih nyaman berhadapan langsung  dengan audiens secara tatap muka. Suasana serba kaku, lebih mendominasi malam itu dan hanya beberapa pendengar yang aktif  mengikutinya. 

Menyebutkan nama pendengar secara langsung menciptakan koneksi emosional yang lebih kuat antara penyiar dan pendengar. Kegaglan masa lampau menjadi Pelajaran bagi hari berikutnya. 

Dalam setiap siaran, ketika saya mencoba mencatat nama-nama pendengar melalui frekwensi radio dan juga menyebut sahabat pendengar melalui  live facebook.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun