Mohon tunggu...
Paulinus Kanisius Ndoa
Paulinus Kanisius Ndoa Mohon Tunggu... Dosen - Sahabat Sejati

Bukan Ahli, hanya ingin berbagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selamat Ulang Tahun Indonesiaku; Semoga Cepat Pulih dari "Sakit"

17 Agustus 2021   05:38 Diperbarui: 17 Agustus 2021   05:47 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Selamat ulang tahun, semoga sehat, panjang umur dan bahagia". "Selamat ulang tahun, semoga berlimpah berkat Tuhan". "Selamat ulang tahun, semoga makin sukses selanjutnya". Untaian-untaian kalimat ini biasanya disampaikan oleh keluarga, sahabat, rekan kerja dan kenalan disaat kita merayakan ulang tahun. Hati kita berbunga-bunga mendengarnya, ada rasa haru, bangga campur syukur. Demikianlah biasanya terjadi di moment ulang tahun

Ulang tahun adalah moment indah yang pastinya ditunggu oleh semua orang. Kesempatan untuk mengenang kembali kisah hidup yang telah dijalani sambil melukis niat untuk perjalanan hidup selanjutnya. Saat yang indah untuk melihat kembali kebesaran Tuhan atas hidup, dan bersujud di hadapanNya untuk memohon penyelenggaraan-Nya bagi langkah selanjutnya.

Hari ini, 17 Agustus sebagai bangsa kita juga merayakan ulang tahun.  Apa yang bisa kita sampaikan untuk bangsa ini? rekan-rekan kompasianer pasti punya beragam ucapan yang pastinya indah, penuh harapan.

Saya juga demikian,, kepada bangsa ini saya juga mengucapkan "selamat ulang tahun Indonesiaku, semoga cepat pulih dari sakit". Hemat saya untaian kalimat ini paling relevan dengan situasi bangsa kita saat ini.

Mengapa? Karena inilah yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini saat ini. Masa iya? Emang. Bangsa ini sedang sakit. Kondisinya sedang tidak baik-baik amat, tetapi juga tidak terlalu mengkuatirkan jika ditangani dengan tepat.

Bangsa ini sedang sakit? Tak sulit untuk mengatakan ya. Maka perayaan ulang tahun dua tahun terakhir ini berjalan biasa-biasa saja. Wajar, ibarat ketika teman yang sedang sakit berulang tahun. Kita pun segan juga untuk datang ke rumahnya, rasanya tak tega bersorak ria menyanyikan ulang tahun di hadapan dia yang sedang tebaring sakit. Paling yang cocok, berdoa untuknya agar cepat pulih.

Begitulah dengan situasi bangsa ini. Sejak tahun lalu kemeriahaan upacara menyambut hari ulang tahun kemerdekaan seakan tenggelam oleh wabah covid-19. Apa boleh buat, situasi memang demikian. Ga elok juga gegap gempita di tengah situasi ini, karena berpotensi kontraproduktif dengan semangat 5 M.

Mungkin kita bertanya, apa sih yang sakit bangsa ini? Hemat saya ada 3 jenis Virus penyebab sakitnya bangsa ini, yakni: Covid-19, degradasi moral, kebebasan berekspresi

Sakit pertama: Covid-19. Merongrong Fisik, Psikis dan Ekonomi

Ini tentu tak usah diurai panjang lebar, saat ini kita masih berjuang dengan wabah yang satu ini. masih banyak yang terpapar, banyak yang sembuh lalu terpapar lagi. Ini serangan fisik. Tetapi psikis juga ikutan terpengaruh, hidup kita akhirnya penuh dengan kecemasan. Saking cemasnya kadang jadi parno. 

Lalu ekonomi? Pasti ikutan sakit, walau secara nasional katanya ada pertumbuhan, tapi kalau mau diliat secara parsial, banyak sekali yang terdampak secara ekonomi, dapur terancam, pendidikan anak juga ikutan terancam, orang tua kesulitan biaya untuk membiayai pendidikan anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun