Mohon tunggu...
Nur Wakhid
Nur Wakhid Mohon Tunggu... bank plecit

mahasiswa akhir inginn luluzz taon ini aminnn!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Mahasiswa KKN Undip dalam mengelola Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Kompos

11 Februari 2025   16:45 Diperbarui: 11 Februari 2025   16:45 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Mengenai peneyerahan pupuk kompos dalam upaya mengelola hasil samping limbah peternakan

Watubonang,11 Februari 2025 - Sebagai bagian dari progam Kuliah Kerja Nyata ( KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP). Nur Wakhid mahasiswa S1 Peternakan telah berhasil mengimplementasikan pengelolaan kotoran sapi menjadi pupuk kompos untuk lahan pertanian maupun ladang.Kotoran sapi seringkali dianggap sebagai limbah peternakan,namun memiliki potensi besar sebagai pupuk kompos. Pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos tidak hanya mengurangi polusi lingkungan namun memiliki manfaat menyuburkan tanah secara signifikan seperti meningkatkan kualitas tanah karena menyediakan unsur hara buat tanaman, dan mengurangi penggunaan pupuk kimia yang damat merusak ekosistem tanah salam jangka panjang.Program ini dilaksanakan di pekarangan ibu ibu KWT yang diwakilkan oleh suaminya, Kegiatan dilakukan dengan cara demonstrasi menjelaskan bahan bahan apa saja yang diperlukan, penggunaan,serta manfaat positif  yang data ditimbulkan.

Proses pengolaan kotoran sapi menjadi pupuk kompos : 

1. Pengumpulan kotoran sapi : mengumpulkan kotoran sapi dari lahan peternakan atai seperti manajemen limbah secara terpisah

2. Penyusunan kotoran sapi : Kotoran sapi yang telah dikumpulkan kemudian disusun dalam tumpukan lalu ditambah dengan sekam dan em4 pertanian

3. Proses fermentasi : agar kotoran sapi dapat terdekomposisi secara optimal diperlukan proses fermentasi yang Berlangsung 1 minggu

Para peseta yang hadir juga Siberian kesempatan untuk bertanya sekaligus berdiskusi mengenai proses proses Pembuatan pupuk kompos. Bapak Afif salah satunya sebagai suami ibu KTT sekaligus perangkat desa setempat yang mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih atas dilakukannya sosialisasi.

" Dengan adanya sosialisasi mengenai pemanfaatan kotoran sapi yang selama ini kita anggap sebagai limbah lingkungan, bisa juga untuk pembuatan pupuk kompos,jadi kami eidak perlu ketergantungan pada pupuk kimia " ujarnya

Kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih luas untuk masyarakat, sehingga daripada membuang kotoran dapat mencemari lingkungan lebih baik di manfaatkan menjadi pupuk kompos dan kesehatan masyarakat dapat terjaga menjadi baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun