Bondowoso – Kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi di sejumah daerah turut berdampak pada tingginya harga pupuk jenis urea yang cukup mencekik bagi petani.Terlebih lagi ketergantungan para petani terhadap pupuk kimia (urea) bersubsidi sangatlah tinggi. Disamping berdampak pada peningkatan biaya produksi pertanian, penggunaan pupuk urea yang berlebihan juga dapat menimbulkan dampak negatif diantaranya membuat tanaman menjadi mudah terserang hama, mengancam kelangsungan hidup mikroorganisme yang ada di dalam tanah, serta merusak kesuburan tanah karena adanya ketidakseimbangan Ph yang membuat tanah menjadi asam. Kondisi tanah yang asam pada akhirnya membuat penyerapan unsur hara menjadi terhambat.
Menanggapi hal tersebut kelompok KKN 48 UNEJ besinergi dengan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) “Bina Sejahtera” Desa Karang Sengon menginisiasi diselenggarakannya pelatihan pengolahan pupuk organik yang dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2023. Hasan Basri, seorang penggiat pertanian yang telah sukses mengembangkan pertanian organik dan usaha pupuk organik bernama Tretan Tani turut menjadi narasumber dalam kegiatan kali ini. Kegiatan pelatihan pupuk ini disambut antusias oleh para peserta dan berlangsung interaktif.
“Pelatihan pengolahan pupuk organik merupakan langkah awal yang sangat baik dalam merespon masalah kelangkan pupuk di Desa Karang Sengon. Kedepannya pengolahan pupuk organik juga masuk kedalam perencanaan pembangunan desa dan akan dianggarkan sehingga harapannya hal ini dapat berkelanjutan” Ujar Hadi Ismanto selaku Ketua GAPOKTAN Desa Karang Sengon.