Mohon tunggu...
Sumiani
Sumiani Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - in sya Allah bisa

ditanganmu ada karya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

10 Februari 2023   20:46 Diperbarui: 10 Februari 2023   20:51 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Kaitan antara pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka terhadap pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin adalah guru sebagai pendidik dan pengambil keputusan selayaknya sadar bahwa dirinya merupakan teladan yang  hendaknya memotivasi dan memberi dukungan sebagai bentuk keberpihakan pada murid. Sehingga, ketika diperhadapkan pada sebuah masalah guru tetap berpegang teguh pada empat paradigma, 3 prinsip dilema etika dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang melahirkan keputusan bijak dan berpihak pada murid.

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan. Hal ini bermula dari, nilai yang tertanam dalam diri senantiasa mencerminkan kepribadian, wawasan dan kualitas diri seseorang. Nilai ini pula melahirkan kebiasaan yang berwujud karakter. Ketika, kita memiliki kualitas diri yang baik otomatis keputusan-keputusan yang kita ambil selalu berdasarkan pada pengalaman dan pengkajian terhadap dampak baik dan buruk yang ditimbulkan oleh keputusan yang kita ambil. Selain itu, analisis terhadap sasaran yang menjadi objek keputusan yang kita ambil juga menjadi faktor pendukung terhadap pengkajian analisis yang kita ambil dalam menentukan sebuah keputusan. 

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Materi pengambilan keputusan sangat berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran, terutama dalam mengkaji dan menentukan alternative keputusan yang akan diambil. Dalam hal ini kegiatan coaching merupakan proses yang bertujuan untuk menggali wawasan dan analisa seseorang dalam menyikapi sebuah permasalahan. Sehingga, kita bisa mengukur dan  menentukan apakah keputusan yang kita ambil tersebut efektif, atau tidak yang pada akhirnya dapat meminimalisir munculnya pertanyaan-pertanyaan dalam diri terkait hasil keputusan yang telah kita ambil. Saya secara pribadi berasumsi bahwa proses coaching menjadi salah satu referensi penunjang dalam menentukan keputusan, dan hasil keputusan tersebut divalidasi melalui 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Sehingga setiap keputusan yang kita ambil selalu bijak dan berpihak pada murid.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika. Olehnya itu, guru selayaknya dapat mengidentifikasi setiap kasus yang dihadapinya sehingga berdampak pada aspek social emosional guru selaku pengambil keputusan. Disisi lain, guru juga selayaknya mengetahui perbedaan karakteristik dan profil belajar murid yang menjadi binaannya, sehingga guru senantiasa berada pada kondisi social emosional yang stabil. Dengan demikian, guru dapat mengambil keputusan bijak yang berpihak pada murid.  

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik. Hal ini nampak benar adanya karena nilai-nilai yang dimiliki dan dianut oleh pendidik senantiasa melahirkan kebiasaan yang menjadi karakter. Di samping itu juga, masalah moral atau etika berkorelasi pada kualitas wawasan yang mempengaruhi cara pandang terhadap objek atau kasus tertentu. Sehingga kita dapat berasumsi bahwa moral atau etika merupakan buah dari nilai-nilai yang dianut oleh setiap pendidik dan menentukan kualitas kebenaran dari setiap keputusan yang telah ditetapkannya.   

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. Hal semacam ini sangat didambakan oleh setiap orang terutama penentu kebijakan. Dalam mengambil setiap keputusan selayaknya berpatokan pada empat paradigma, 3 prinsip dilema etika dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang kesemuanya dikaji secara mendalam. Dengan demikian dapat mengakomodir setiap kebutuhan murid , sehingga berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Bentuk tantangan di lingkungan saya untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika diantaranya adalah adanya perbedaan cara pandang dalam menyikapi kasus yang dihadapi dan tentunya berkaitan erat dengan lingkungan. Oleh karena itu, kita harus menyamakan cara pandang agar dapat menentukan sebuah keputusan yang tepat. Selain itu, adanya bisikan dan tekanan dari penentu kebijakan tertinggi juga turut menjadi salah satu tantangan dalam mengambil keputusan.

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid terletak pada bentuk keberpihakan pada murid. Dalam artian bahwa keputusan yang diambil berdasarkan bentuk keberpihakan pada murid akan menciptakan pembelajaran yang mengakomodir setiap kebutuhan murid atau lebih dikenal dengan pengajaran yang memerdekakan murid. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam memutuskan pembelajaran yang tepat dengan potensi murid kita yang berbeda-beda adalah dengan melakukan pengklasifikasian bentuk karakter dan profil belajar murid. Sehingga guru mempersiapkan bentuk pembelajaran yang berdiferensiasi dalam menyajikan sebuah materi pembelajaran. Dengan demikian kebutuhan belajar murid dapat terpenuhi secara utuh dan mereka memperoleh kemerdekaan dalam proses pembelajaran dan pendidikan.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya. Hal ini dilakukan dengan mempelajari karakter, minat, kesiapan dan profil belajar murid. Sehingga guru akan melakukan layanan pembelajaran dan pendidikan sesuai kebutuhan murid atau yang lebih kita kenal dengan istilah pembelajaran berdiferensiasi. Dari pembelajaran inilah guru akan menuntun murid sesuai kodratnya masing-masing agar mereka dapat mengetahui, memahami dan mendalami potensi diri dan keahlian masing-masing yang berdampak pada masa depan mereka.

  • Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan akhir yang dapat saya tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya adalah keseluruhan materi yang disajikan dalam modul pendidikan guru penggerak merupakan satu rangkaian materi yang saling bersinergi dan tidak dapat dipisahkan. Hal ini bermula dari filosofi pemikiran KHD yang menjadi jiwa dari pendidikan nasional. Untuk bisa menciptakan manusia yang utuh agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang tinggi memerlukan nilai dan peran guru sebagai teladan, pembimbing dan penuntun dalam mengayomi serta selalu memberi motivasi agar murid mengenali dan menemukan potensi yang ada pada dirinya. Dalam menjalankan nilai dan perannya, guru tentunya menerapkan budaya positif yang di dalamnya terkandung nilai-nilai kebajikan universal. Berdasarkan nilai-nilai kebajikan inilah, guru senantiasa mengambil sebuah keputusan berdasarkan kebutuhan murid. Penentuan keputusan dapat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam merumuskan bentuk pertanyaan dalam proses coaching terkait kasus yang dihadapi. Selain itu juga kopetensi social emosional juga turut memberi warna dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, selayaknya dalam menangani setiap permasalahan, hendaknya berpedoman pada 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan . 

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun