Apa Kiat yang Diterapkan Jihan, Sehingga Bisa Meraih 100 Juta Pertama dari Blog?
Nama Jihan Mawaddah (blogger jeyjingga.com) bukan sosok yang asing, utamanya bagi rekan blogger yang malang melintang di aneka kompetisi blog. Jihan kerap ditahbiskan sebagai sang jawara dalam beragam kontes. Tentu penasaran banget, apa tips yang ia terapkan sehingga bisa mendulang berbagai prestasi. Saya berkesempatan menjadi Host dalam acara IG live di @jihanmw dan @bundasidqi sebagai rangkaian dari online activity Cak Kaji (Cangkrukan Kompasianer Jatim) dengan tema "100 Juta Pertama dari Blog".
TARGET PENUH VISIÂ
Yang jelas, Jihan adalah manusia yang amat visioner. Sedari awal, ia bikin blog TLD (Top Level Domain) pertanda upayanya menjadikan blog sebagai modal dan asset untuk berbisnis. "Blog saya niatkan bikin dot com, karena harus punya mindset untuk cari uang dari blog. Kalau sudah begitu, harus ada effort untuk mencapai target. Nah, karena niatnya buat bisnis, ya mau tidak mau harus belajar. Gimana biar web kita laku, gimana biar bisa dapat cuan. Salah satu yang saya lakukan adalah: getol cari kelas blogging, baik yang gratis maupun berbayar. Karena saya tidak akan berkembang ke arah lebih baik, kalau ogah belajar dan mendalami ilmu seputar blogging, ujar Jihan.
Penuh antusiasme, Jihan menggebu-gebu dan gaspol ikut beragam lomba. Sejak 2020, ia nyaris tidak pernah "menginjak rem" dan sigap mencurahkan segenap energi dan kreativitasnya dalam berkompetisi.
"Memang 100 Juta Pertama dari Blog itu saya dapatkan kebanyakan dari lomba. Saya pernah dapat hadiah berupa laptop, sepeda motor, dan masih banyak lagi. Dalam kurun waktu sekitar 2 tahun, Alhamdulillah saya menang di 50 lebih lomba blog," lanjut ibu satu putri ini.
Tak kenal Lelah, Jihan terus mempelajari cara dapat duit serta berburu info lomba dari berbagai komunitas  blogger. Menurutnya, tergabung di komunitas itu sangat penting dilakukan, karena bisa memberikan banyak info penting terkait pekerjaan, juga ada insight baru untuk dipelajari.
"Blogger nggak boleh berhenti belajar, harus menggali ilmu terus-menerus. Kita juga nggak boleh terlena di zona nyaman. Jadi, kudu update dengan ilmu-ilmu baru di kancah digital," ujarnya.
TIPS BERJAYA DI BANYAK LOMBA
Menarik sekali berbincang dengan Perempuan super ramah nan bertalenta. Lebih lanjut, saya makin penasaran, kok bisa dalam rentang dua tahun Jihan Berjaya di lebih dari 50 kontes blog? Padahal, aneka kompetisi itu digawangi oleh juri yang bervariasi. Apa kiatnya sehingga bisa begitu presisi dalam menebak selera juri?
"Wahaha, jujur aja ya...Awal-awal ngeblog, saya berkompetisi itu nggak langsung menang. Lebih banyak kalahnya. Namun sedari awal, ada target/ goals yang saya setting... tahun 2024 saya kudu menang 100 lomba. Maka dari itu, setiap ada lomba blog, aku harus ikut, segimanapun hasilnya. Terkait selera juri, tips yang saya praktikkan seperti ini. Kalau tahu jurinya, aku bisa stalking. Misal di lomba BI yang baru-baru ini digelar, jurinya kan Leila S Chudori, nah saya pelajari karakternya, oh dia suka tipe storytelling. Jadi sisi itu yang harus kita tonjolkan dalam artikel. Manakala lomba tidak ditampakkan siapa jurinya, kita kudu cari tahu perusahaannya. Bisa dengan buka website official, lalu klik bagian about us, itu halaman pertama yang aku buka. Jadi kita bisa mempelajari tujuan Perusahaan mereka seperti apa. Kalo mereka bikin lomba, apa tujuan mereka. Apa target mereka, misalnya spesifik menaikkan aspek apa dari Perusahaan mereka. Tips berikutnya, andaikan informasi di about us minimal banget, aku lihat pemenang di kompetisi blog terdahulu. Bisa ketebak selera korporasi seperti apa," tuturnya berbagi rahasia kemenangan di aneka lomba blog.
TIPS KETIKA TERSERANG WRITER's BLOCK
Sepertinya belum sah jadi penulis/ blogger kalau belum terserang writer's block. Beberapa kali, Jihan juga mengalami hal ini. "Tak kunjung mendapatkan inspirasi dan bener-bener stuck mau nulis apa. Kalau sudah seperti itu, saya lari ke orang yang ahli di bidang itu. Misal beberapa waktu lalu, ada lomba dengan tema demokrasi ekonomi. Nah, saya kan tidak paham mengenai hal ini. Maka saya tanya ke adik, karena adikku kuliah ekonomi. Jadi aku diskusi dengan dia, aku gali dan cari contoh kasus secara detail. Andaikata ada lomba blog yang saya nggak paham temanya plus nggak ada ahli yang bisa saya ajak diskusi, ya sudah. Kalo mentok, berarti memang saya belum ditakdirkan untuk ikut lomba tersebut."
Circa 2020, Jihan memang gaspol, ikut semua lomba dengan tema apapun. "Belakangan ini udah mulai memilih dan memilah, karena ya sebaiknya begitu sih. Seiring berjalannya waktu, ide bisa habis juga ya," ujarnya sembari terkekeh.
Kalau kita baca tulisan Jihan, kentara banget ia kerap memasukkan perbincangan ataupun quotes sebagai hook artikel di awal paragraf. Ternyata, Jihan memang sangat gemar membaca. "Buat ibu-ibu yang stay at home dan jarang traveling ke mana-mana, nggak perlu khawatir. Justru kita bisa berwisata lewat buku. Kalau ada quote menarik, yuk ditulis di notes... Kalo ada yang related, nanti bisa dicantolin lalu dibikin cerita dan jadi postingan di blog kita. Jujur saja, saya ini ngga suka traveling, jadi hiburan saya larinya baca buku atau lihat film. Apabila ada lomba blog dengan tema tertentu, biasanya aku kaitkan loh kok kayak cerita di buku ini yaaa. Dari situ bisa lahir satu tulisan," papar Jihan.
MENANGGAPI KOMENTAR JULID
Namapun dunia digital, pastinya komentar nyinyir dan julid kerap bermunculan. Apalagi, Jihan sebagai langganan menang lomba blog, tidak lepas dari komentar julid dari berbagai arah. Bagaimana tanggapannya? "Ya, di awal merasa sedih tentu saja. Tapi untungnya saya bukan tipe manusia yang suka memendam perasaan sedih berlama-lama. Maka biasanya saya Kembali remind diri sendiri, setiap orang kan punya goals. Saya punya tujuan, mereka (yang julid) juga punya tujuan, ya sudah mari fokus ke tujuan masing-masing."
Untuk membangkitkan semangat berlomba, Jihan memang merancang GOALS yang spesifik. "Harus ada timeline juga. Misalnya, saya ketika memutuskan ikut lomba blog, sedari awal punya goals pengin bikin rumah, saat itu lagi semangat kumpulin uang. Nah, goal setting ini yang membantu saya untuk bisa tetap bersemangat ikut kompetisi. Dan Alhamdulillah, pas awal 2023, kami menempati rumah baru. Ketika satu goal sudah tercapai, biasanya memang jadi agak kendor. Berarti kita butuh tujuan baru lagi. Pengin umroh sekeluarga, misalnya. Paling lama dua tahun aku harus dapat ini itu... karena aku bisanya nulis ya dari nulis. Jadi, untuk teman-teman, ayo kalo kepengen mencapai sesuatu, kudu punya GOALS yang jelas... dan harus ada timeline juga ya... ada target kapan harus mendapatkan goals yang diimpikan itu."
So, bagaimana teman-teman? Sudah siap ikut lomba blog jelang akhir tahun ini? SEMANGAATTT, ya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI