Mohon tunggu...
Nurul Latifa
Nurul Latifa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mencintai hal-hal berbau Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Inflasi dan Dampaknya Terhadap Daya Beli Masyarakat

27 September 2025   22:46 Diperbarui: 28 September 2025   06:20 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

PENDAHULUAN

Inflasi adalah kenaikan harga barang/jasa yang berlangsung secara umum dan konstan. Namun jika kenaikan terjadi, lalu reda kembali, tidak bisa dikatakan inflasi. Kenaikan harga ini, sering dijumpai ketika datangnya bulan suci Ramadhan ataupun pada saat Hari Raya Idul Fitri. Mendekati hari istimewa seperti ini, permintaan barang dan jasa akan naik. Hal ini disebabkan karena budaya konsumsi yang tinggi pada masyarakat terutama umat muslim di indonesia mendekati bulan ramadhan ataupun pada saat Hari Raya Idul Fitri. Namun, sesudah lebaran, permintaan masyarakat akan barang/jasa akan turun lagi ke tingkat yang normal dan harga barang/jasa akan ikut turun. Hal seperti ini tidak bisa disebut inflasi (Rosyidi, 2017).

PEMBAHASAN

            Jika kenaikan harga terjadi secara terus-menerus, misalnya, kenaikan harga terjadi selama satu tahun maka itulah yang disebut inflasi. Inflasi sendiri dipicu oleh beberapa faktor seperti, permintaan yang melebihi penawaran, kenaikan harga bahan baku, dan tenaga kerja serta kenaikan harga BBM. Dengan kenaikan harga barang/jasa hal ini dapat menimbulkan tekanan bagi masyarakat yang dapat memengaruhi daya beli masyarakat itu sendiri. Kenaikan harga kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, cabe dan sebagainya bisa menambah beban masyarakat, terutama bagi masyarakat yang memiliki pendapatan rendah.

Selain itu, akibat dari kenaikan harga ialah menurunnya daya beli Masyarakat. Karena jika uang yang mereka miliki tetap sama, namun harga barang/jasa melonjak maka nilai barang/jasa yang bisa mereka beli berkurang. Hal ini dapat menyebabkan Masyarakat untuk mengurangi pengeluaran mereka. Bahkan untuk barang-barang yang sebelumnya mereka anggap sebagai kebutuhan utama.

Bukan hanya itu saja, inflasi yang tinggi dapat menyebabkan berubahnya pola konsumsi Masyarakat. Mereka akan lebih cenderung untuk memilih barang-barang murah dan menghindari produk-produk bermerek atau barang-barang mewah lainnya.

konsumsi Masyarakat juga ikut mengalami perubahan yang disebabkan oleh inflasi. Masyarakat mungkin cenderung untuk berhemat, mengurangi belanja atau bahkan mengurangi makan di luar (restoran, cafe, dll). Hal ini bertujuan untuk menekan dan menyeimbangkan keuangan pribadi (Ningsih, 2021).

Meskipun inflasi terjadi di luar Kendali Masyarakat, namun Masyarakat juga bisa bertahan dalam kondisi ekonomi yang menantang ini dengan, pengelolaan pengeluaran yang lebih bijak dengan membuat anggaran bulanan yang lebin rinci, mengurangi belanja barang-barang berlebih dan menghemat energi. Selain itu, Masyarakat juga bisa berinvestasi di sektor rill, seperti emas, tanah, property, dan lainnya. Karena aset-aset ini cenderung stabil dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan nilai walaupun terjadi inflasi.

KESIMPULAN

            Tingkat perubahan inflasi sangat memengaruhi daya beli Masyarakat secara signifikan. Hal ini dikarenakan, jika inflasi tinggi maka harga barang/jasa cenderung tinggi juga yang bisa menyebabkan daya beli Masyarakat menurun. Terutama ketika kenaikan harga barang/jasa melebihi penghasilan Masyarakat/konsumen. Oleh sebab itu, peningkatan inflasi memiliki dampak yang sangat penting dalam tingkat daya beli masyarakat secara keseluruhan.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun