Di Dusun Pamonosutan, Desa Kembang, Kecamatan Pronosutan, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, terdapat sebuah jalan kecil yang dulunya hanya digunakan para petani untuk menuju sawah. Kini, jalan tersebut telah berubah menjadi salah satu destinasi wisata alam yang populer yaitu Menoreh View, yang menawarkan panorama spektakuler berlatar Pegunungan Menoreh yang megah. Setiap sore, kawasan ini dipenuhi pengunjung dari berbagai daerah yang ingin menikmati keindahan alam dan ketenangan pedesaan.
Transformasi Menoreh View dimulai pada akhir tahun 2020, bertepatan dengan masa pandemi yang membuat banyak orang rindu dengan suasana ruang terbuka dan udara segar. Saat itulah sebuah warung angkringan sederhana bernama Geblek Menoreh View dibuka. Pada awalnya, tempat ini hanya dikenal oleh kalangan terbatas. Namun, berkat daya tarik pemandangan yang luar biasa dan konsep sederhana yang diusung oleh pendirinya, Pak Darto, tempat ini cepat mendapat perhatian luas. "Kami menyadari bahwa pemandangan di sini begitu indah, sehingga kami memutuskan untuk menyajikan hidangan lokal khas Kulon Progo dengan suasana yang nyaman dan alami," jelas Pak Darto. Menu andalan mereka adalah geblek, makanan tradisional berbahan singkong yang di goreng, yang disajikan bersama aneka lauk sederhana seperti nasi kucing, sate usus, telur puyuh, serta camilan lainnya.
Salah satu daya tarik utama Geblek Menoreh View tak hanya terletak pada makanannya, tetapi juga pada suasana yang dihadirkan. Kursi-kursi kayu yang, atau atap Jerami, dan posisi yang menghadap langsung ke hamparan sawah dan perbukitan menciptakan suasana yang tenang dan menyatu dengan alam. Banyak pengunjung yang datang bukan hanya untuk makan, tetapi untuk menikmati udara segar, bercengkerama bersama keluarga atau teman, dan mengabadikan momen dengan latar alam yang memesona.
Lambat laun, tempat ini mulai dikenal luas, terutama karena kekuatan media sosial. Foto-foto keindahan sunset dan pemandangan alam yang diunggah oleh pengunjung dengan tagar #MenorehView menjadi viral di berbagai platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok. Hal ini memicu minat wisatawan dari luar daerah untuk datang berkunjung, membuat Menoreh View semakin ramai setiap harinya.
Seiring meningkatnya arus pengunjung, fenomena ini turut membuka peluang ekonomi bagi warga sekitar. Di sepanjang jalan menuju lokasi, bermunculan berbagai pedagang kaki lima yang menjajakan makanan ringan seperti cilok, cimol, telur gulung, dan jajanan tradisional lainnya. Salah satu yang cukup populer adalah Mak Item, seorang penjual cilok yang memulai usahanya dari gerobak kecil. "Dulu saya jualan di rumah, tapi sejak tempat ini ramai, saya pindah ke sini dan ternyata dagangan saya banyak yang suka," ujarnya. Kini, Mak Item menjadi salah satu ikon kuliner yang identik dengan Menoreh View.
Tidak hanya pedagang makanan, pengunjung yang datang --- didominasi anak muda --- juga memanfaatkan tempat ini untuk sekadar nongkrong, menikmati sore, atau bersantai di atas sepeda motor dan kursi-kursi yang tersedia. Aktivitas seperti bersepeda mengelilingi area sawah atau menyewa ATV untuk menjelajahi medan sekitar juga menjadi daya tarik tersendiri. "Kami biasanya datang sore hari, sewa sepeda atau ATV, lalu menikmati suasana pedesaan yang adem. Seru banget buat refreshing," ujar seorang pengunjung dari luar kota.
Seiring meningkatnya jumlah wisatawan, berbagai fasilitas penunjang juga mulai dikembangkan. Area parkir kini lebih tertata, beberapa gazebo disediakan untuk tempat beristirahat, dan warga setempat turut dilibatkan dalam pengelolaan kawasan. Menurut seorang pengelola dari warga desa, kenyamanan pengunjung menjadi prioritas utama. "Kami terus melakukan perbaikan agar tempat ini tetap rapi dan pengunjung merasa betah," katanya.
Meski begitu, lonjakan pengunjung juga menimbulkan tantangan. Masalah kebersihan dan sampah menjadi perhatian utama. "Kami sudah memasang papan imbauan, tapi masih ada pengunjung yang belum sadar pentingnya menjaga lingkungan," keluh Pak Harjo, petugas kebersihan. Selain itu, saat akhir pekan atau libur panjang, kepadatan kendaraan sering menyebabkan kemacetan, meski akses jalan sudah diperbaiki dan dicor. Pemerintah desa pun mulai merancang Solusi jangka panjang, seperti perluasan lahan parkir dan sistem pengelolaan lalu lintas yang lebih baik, agar Kawasan tetap tertib.
Dampak positif dari keberadaan Menoreh View sangat terasa bagi perekonomian warga. Banyak yang sebelumnya hanya bergantung pada hasil tani kini membuka usaha kuliner, penyewaan sepeda, hingga menyediakan jasa parkir. Seorang ibu rumah tangga yang membuka warung kecil mengaku pendapatannya meningkat drastis sejak kawasan ini ramai. Produk lokal seperti kopi desa dan makanan ringan khas Kulon Progo pun ikut terangkat, memperluas pasar mereka hingga ke luar daerah.