Apa Kata Mereka tentang Quest 2, Teknologi VR untuk Metaverse?

Facebook kini telah beralih ke Meta. Kata 'Meta' ini memiliki tujuan utama untuk menggaungkan revolusi teknologi digital terbaru, metaverse. Mark Zuckerberg sangat serius dan optimis untuk membangun teknologi metaverse. Fokus Meta adalah untuk membawa teknologi konektivitas sosial generasi baru. Bagaimana membawa alam nyata ke dalam dunia maya dan menjadikan dua alam itu saling berinteraksi adalah pertanyaan fundamental yang akan dijawab oleh Meta.

Salah satu hardware yang dibutuhkan untuk menjadikan dunia maya itu layaknya kehidupan nyata adalah paket headset realitas virtual. Produk yang sekarang dijual adalah Quest-2 (Oculus).  Dengan menggunakan headset ini, pengguna bisa merasakan olahraga virtual seperti di dunia nyata. Bukan sendirian, tetapi beramai-ramai. Beramai-ramai dalam dunia maya walau fisik mereka terpisahkan samudera dan benua. Asal sama-sama terkoneksi dengan internet dan menggunakan Quest-2, hang out virtual bisa dilakukan kapan saja dan kemana saja.

Seperti dirilis dalam situs Oculus, saat ini Quest-2 dipatok dengan harga USD. 299, setara dengan Rp. 4.291.000 untuk memori penyimpanan 128 GB. Opsi yang lain pun ada, untuk memori 256 GB, harganya lebih mahal 100 dolar. Quest-2 dilengkapi dengan headset VR, dua kontroler sentuh, kabel charging, dua bateri AA, adaptor daya, dan pengatur jarak mata.

Apa kata mereka yang telah menggunakan Quest-2 ini?

Dari 5638 reviu, pengguna secara rata-rata memberikan nilai 4,5/5. Sekitar 4000 pengguna memberikan rating 5 bintang. Kurang lebih 100o orang memberikan nilai 4. Dan ada yang memberikan nilai terendah, 1. 

Kevin memberikan nilai 5 menyatakan bahwa "Saya sangat menginginkan pengalaman VR. Ini luar biasa. Ini seperti kamu berada di sana. Dalam permainan roller coaster, misalnya, kamu bisa rasakan g-force (gaya gravitasi). Sampai terasa macam vertigo. Persis seperti naik roller coaster yang asli. Saya suka".

Issac dengan nilai 4-nya mengulas Quest-2 bahwa awalnya ia senang dengan game yang ada, tetapi lama-lama ia merasa sedikit berulang.

"Semua yang saya lihat di dalamnya buram bahkan setelah mencoba berkali-kali. Pengaturan butuh waktu lama dan saya perlu terus megutak-atiknya sampai berhasil. Saya akhirnya mengembalikannya" inilah yang disampaikan pengguna dengan inisial PR dan memberikan nilai terendah untuk Quest-2.