4. Lingkungan Sosial yang Tidak Mendukung
Kurangnya interaksi sosial atau pengalaman negatif di lingkungan, seperti perundungan (bullying), dapat memengaruhi kemampuan anak untuk menjalin hubungan sosial.
5. Gangguan Perkembangan Lain
Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD), ADHD, atau gangguan belajar sering kali mengalami kesulitan dalam perkembangan sosial-emosional karena keterbatasan dalam memahami norma sosial.
Tanda-Tanda Gangguan Sosial-Emosional
Beberapa tanda gangguan sosial-emosional pada anak dan remaja meliputi:
- Kesulitan dalam menjalin dan mempertahankan hubungan dengan teman sebaya.
- Perilaku agresif atau kekerasan terhadap orang lain.
- Menarik diri dari interaksi sosial dan memilih untuk menyendiri.
- Kesulitan dalam memahami atau mengekspresikan emosi.
- Ketidakmampuan untuk menghadapi situasi yang penuh tekanan.
- Perasaan cemas, takut, atau sedih yang berkepanjangan.
Dampak Gangguan Sosial-Emosional
Gangguan sosial-emosional dapat berdampak serius pada perkembangan anak. Dalam jangka pendek, gangguan ini dapat menyebabkan kesulitan dalam belajar, konflik dalam keluarga, dan isolasi sosial. Dalam jangka panjang, individu yang tidak mendapatkan intervensi tepat dapat berisiko mengalami masalah mental seperti depresi, kecemasan kronis, atau gangguan kepribadian.
Selain itu, gangguan ini juga dapat memengaruhi kinerja individu di tempat kerja atau kemampuan mereka untuk menjalin hubungan yang sehat di masa dewasa.
- Cara Mengatasi Gangguan Sosial-Emosional
Gangguan sosial-emosional dapat diatasi melalui pendekatan yang komprehensif, termasuk:
1. Terapi Psikologis