Vygotsky (1962), menekankan bahwa anak-anak secara aktif membangun pengetahuan dan pemahamannya. Dalam teori Vygotsky, anak-anak lebih dideskripsikan sebagai makhluk social daripada dalam interaksi social. Perkembangan kognitif anak-anak tergantung pada perangat yang disediakan oleh lingkungan, dan pikiran mereka dibentuk oleh konteks kultural di mana mereka tinggal.Â
Teori Vygotsky lebih tepat disebut dengan teori pendekatan konstruktivisme dimana suatu proses yang membangun pengetahuan secara bersama-sama antar semua pihak yang terlibat di dalamnya.
 Vygotsky percaya bahwa kognitif tertinggi yang berkembang saat anak berada di sekolah yaitu saat terjadinya interaksi antara anak dan guru. Pengetahuan atau pengalaman yang diberikan oleh guru pada anak akan memberikan dampak yang berharga bagi anak.
Konsep Zona Perkembangan Proksimal
Dalam proses pembentukan pengetahuan, Vygotsky mengemukakan konsep zone of proximal development (ZPD). Konsep ZPD ini merupakan kapasitas potensi yang dimiliki anak melalui perantara atau bantuan orang lain maupun kerja sama dengan teman sebayanya yang lebih mampu. Vygotsky meyakini bahwa hubungan sosial atau lingkungan anak sangat mempengaruhi perkembangan kognitif anak.Â
ZPD merupakan tingkat kesulitan tugas yang diberikan pada anak, batas bawah dari konsep ZPD adalah level keterampilan dimana anak dapat melakukan tugasnya secara mandiri, sementara batas dari konsep ZPD adalah level tanggung jawab dimana anak mampu melakukan tugasnya dengan bantuan orang lain serta anak menerima instruksi dari orang yang lebih terampil dalam proses pematangan keterampilan kognitif anak.
Terdapat 4 tahapan zona proximal development (ZPD) yaitu:
- Tindakan anak masih dipengaruhi oleh orang lain.
- Tindakan anak didasarkan pada inisiatif diri sendiri.
- Tindakan anak spontan dan terinternalisasi.
- Tindakan spontan yang diulang-ulang sehingga anak siap berpikir abstrak.
Scaffolding
Kosep yang berkaitan erat dengan gagasan mengenai ZPD adalah kosep mengenai scaffolding. Danilels (2007), scaffolding berartinmengubah level dukungan. Sepanjang sesi pengajaran, seseorang yang lebih terampil (guru atau kawan yang lebih pandai) dapat menyesuaikan besarnya bimbingan yang diberikan, dengan prestasi anak.Â
Ketika siswa mempelajari sebuah tugas baru, orang yang terampil dapat menggunakan instruksi langsung. Seiring dengan meningkatnya kompetensi siswa, bimbingan yang diberikan dapat dikurangi.
Menurut Vygotsky bantuan eksternal yang diberikan oleh guru dapat dihilangkan apabila anak tampak berkembang secara konsisten. Bantuan dapat diberikan pada saat anak beraktivitas atau mengerjakan tugas, seperti:
- Memotivasi atau mendapatkan minat anak yang berhubungan dengan tugas.Â
- Mempermudah tugas agar anak-anak mudah mengatur dan menyelesaikannya.Â
- Memberikan beberapa arahan dengan tujuan membantu anak agar focus dalam mencapai tujuannya.Â
- Secara jelas menunjukkan perbedaan antara pekerjaan anak dengan standar atau penyelesaian yang diinginkan guru.Â
- Memberikan contoh dengan jelas serta menetapkan harapan aktivitas yang ditampilkan. (Stuyf, 2007)