Mohon tunggu...
Nurul Fatonah
Nurul Fatonah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NURUL FATHONAH, lahir di Sukoharjo, 24 Agustus 2002. Mahasiswa Program Pendidikan Sosiologi Antropologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Seorang yang belajar untuk menuangkan isi kepala dalam tulisan dan sosok yang terus mencoba menemukan jati diri. WA: 085643294842, IG: @nurulalfath, Surel: nurulfatonah42@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Childfree, Tuai Pro dan Kontra dalam Masyarakat

25 Oktober 2021   07:00 Diperbarui: 25 Oktober 2021   07:08 7247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hal ini membuktikan bahwa di beberapa negara justru angka kelahiran menurun. Dan untuk masalah kerusakan lingkungan bukan disebabkan oleh jumlah manusia yang semakin meningkat tetapi jumlah konsumen dan skala sifat konsumsi manusia tersebut.

2. Faktor Ekonomi dan Sosial

Masalah ekonomi dan sosial menjadi hal yang dipertimbangkan oleh seseorang yang memilih childfree, memiliki kekhawatiran tumbuh kembang seorang anak tanpa perekonomian yang cukup. 

Dan mereka belum selesai dengan permasalahan yang ada pada diri sendiri, mempunyai trauma masa kecil yang membuat mental tidak siap untuk menghadapi hal tersebut. Merawat anak membutuhkan persiapan keuangan dan mental agar bisa memaksimalkan peran orang tua dalam mendidik anaknya kelak.

Menanggapi gambaran tersebut membuktikan bahwa pasangan childfree belum mempunyai pemahaman parenting yang benar. Jika sudah mengenal parenting dengan baik maka membimbing seorang anak menjadi hal yang bisa dilakukan oleh orang tua. Dan permasalahan perekonomian dan parenting membutuhkan peran negara.

3. Nilai Kehidupan

Membentuk keluarga yang bahagia dan harmonis tidak harus memiliki seorang anak, dimana pasangan childfree bisa saling melengkapi satu sama lain dengan membentuk keluarga yang ideal. 

Dan beberapa wanita menganut bahwa melahirkan bukan hal yang harus dilakukan untuk membentuk rumah tangga yang baik, keputusan seorang wanita yang tidak ingin melahirkan menjadi sebuah pertimbangan dan keputusan seorang wanita untuk memilih childfree.

Hal tersebut menuai tanggapan bahwa seorang manusia mempunyai fitrah (sifat alamiah) untuk menikah dan melanjutkan keturunan, maka tidak akan muncul sifat keayahan dan keibuan dari pasangan childfree. 

Padahal perempuan mempunyai sifat kasih sayang, rasa empati, dan kelembutan yang harus disalurkan dan laki-laki yang mempunyai tanggung jawab untuk mencari nafkah bagi keluarga, sehingga membuat sang suami berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga sebagai bentuk tanggung jawabnya. Namun fenomena childfree membuktikan tidak berkembangnya fitrah seseorang dengan baik.

Pada akhirnya, semua mempunyai pilihan masing-masing dalam sebuah pernikahan itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun