Mohon tunggu...
Nurul Fadia
Nurul Fadia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hotel Misterius

8 Januari 2022   14:15 Diperbarui: 8 Januari 2022   14:25 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita ini terjadi di tahun 2018 pada acara perpisahan SMP, yang mana pada saat itu sekolah kami berencana untuk pergi ke Jogja dan menginap disalah satu hotel ditengah kota Jogja. Dimulai pada pukul 05.00 wib, saat itu saya tengah merapihkan barang bawaan untuk penginapan di Jogja nanti agar tidak ada yang ketinggalan, tentu saja sambil dibantu mama saya juga. Sudah rapih dan siap dengan segala barang bawaan, saya pun meminta ayah saya untuk mengantarkan ke sekolah. Dari rumah ke sekolah tidak memakan waktu yang terlalu lama karena jaraknya sangat dekat.

Saya sudah sampai di sekolah dan melihat disana sudah banyak orang yang berkumpul, termasuk teman-teman saya yang tengah asik duduk sambil bercengkrama ria. Walaupun langit masih lumayan gelap karena baru menunjukkan pukul 05.15 wib, tapi teman-teman saya sudah sangat excited untuk pergi meninap di Jogja, berbagai rencana sudah kami siapkan untuk dilakukan bersama saat tiba di Jogja nanti.

"nanti kulineran yuk! Makanan Jogja banyak yang enak"

"beli gelang couplean yuk! Buat kenang-kenangan"

Saat sedang asik membagikan usul, suara speaker dari sekolah pun berbunyi. Meminta untuk seluruh murid yang belum melaksanakan shalat subuh segera melakukannya secara berjama'ah di musholah. Karena kami datang pagi-pagi buta dan belum melaksanakan shalat, jadi kami pun bergegas ke musholah bersama.

Setelah selesai, kami semua disuruh menunggu sampai bus nya datang sambil didata oleh salah satu guru untuk pembagian nomor busnya. Setelah berjalannya waktu tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 07.00 wib, bus sudah datang dan kami pun diarahkan untuk segera menaiki bus tersebut. Dan kemudian kami semua berangkat menuju Jogja bersama-sama.

Tidak disangka kami semua terkena macet yang cukup panjang, namun hal itu tidak mengurangi semangat saya dan teman-teman saya. Kita semua pun melakukan karaoke dan bersenang-senang, memakan sambil membagikan cemilan bersama, dan membuat guyonan pada bus lain ketika berpas-pasan. Setelah melewati macet yang cukup panjang diperjalanan, akhirnya kami baru sampai di hotel pukul 20:15 wib. Dengan badan yang sudah pegal dan cape, kami semua masuk kedalam hotel tersebut dan menunggu untuk pembagian kunci kamarnya.

"kok hawa nya gaenak ya?" celetuk salah satu teman saya sambil celingak-celinguk keseliling hotel tersebut. Saya yang mendengar itu langsung menyenggol tangan teman saya, menyuruh untuk diam karena resepsionis hotel tersebut sudah mendekat untuk membagikan kuncinya. Teman saya pun langsung bungkam dan merapat ke saya ketika resepsionis tersebut menyodorkan kunci nya.

"ini kunci untuk dilantai tiga paling pojok kanan ya" ucap resepsionis tersebut. Saya dan teman-teman saya pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih sebelum akhirnya pergi ke kamar lantai 3. Karena sudah sangat malam dan semua nya merasa lelah, guru-guru pun menyuruh kami untuk istirahat dan melanjutkan kegiatannya esok hari.

Saya dan empat teman saya yang satu kamar pun memilih untuk bercerita-cerita terlebih dahulu sambil menunggu giliran untuk memakai kamar mandi yang ada didalam kamar. Awalnya ngga ada yang aneh disitu, semua berjalan normal. Sampai pada akhirnya saat saya dan teman-teman saya tengah asik menceritakan kejadian konyol, tiba-tiba sura gamelan mulai terdengar. 

Salah satu teman saya yang pertama kali mendengarnya langsung menyuruh untuk diam. Sepi, hanya suara keran kamar mandi yang digunakan teman saya saja yang terdengar. Salah satu teman saya pun menanyakan pada teman saya yang dikamar mandi itu bahwa ia tengah bernyanyi atau tidak, namun jawabannya tidak. Malah ia jadi buru-buru menyelesaikan mandinya. Karena suara gamelan itu semakin jelas terdengar, kita berempat pun lari keluar dari kamar kami dan masuk ke kamar sebelah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun