Mohon tunggu...
nurul asyiqin
nurul asyiqin Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa PAI UIN WALISONGO SEMARANG 19'

From Allah to Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Faktor-faktor dan Perkembangan Remaja Masa Kini

23 Oktober 2019   23:21 Diperbarui: 24 Oktober 2019   09:25 4024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik, mulai dari hal yang bisa kita lihat dengan kasat mata maupun yang tidak terlihat dan dimana tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula dengan berkembangnya kapasitas reproduktif. Selain itu remaja juga berubah secara kognitif dan mulai mampu berfikir abstrak seperti orang dewasa. Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa.[2]

Sering sekali dengan mudahnya orang mendefinisikan remaja sebagai priode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia belasan tahun, dan juga seseorang yang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti, mudah terangsang perasaannya dan sebagainya. Akan tetapi, mendefinisikan remaja tidak semudah itu. Permasalahannya sekarang, kita tidak dapat berhenti dengan hanya menyatakan bahwa mendefinisikan remaja itu sulit. Sulit atau mudah, masalah-masalah yang menyangkut kelompok remaja kian hari kian bertambah. 

Berbagai tulisan, ceramah maupun seminar yang mengupas berbagai segi kehidupan remaja termasuk kenakalan remaja, hal ini menunjukkan bahwa betapa seriusnya masalah ini dirasakan oleh masyarakat. 

Dengan perkataan lain, masalah remaja sudah menjadi kenyataan sosial dalam masyarakat kita. Terlebih lagi kalau dipertimbangkan bahwa remaja sebagai generasi penerus yang akan mengisi berbagai posisi dalam masyarakat di masa sekarang ataupun masa yang akan datang. Remaja atau pemuda masa sekaranglah yang akan meneruskan kehidupan masyarakat, bangsa dan Negara. Maka pembahasan persoalan remaja sudah tidak asing lagi ditelinga kita.[3]

 Untuk itu perlu adanya bimbingan para remaja dari orang tua, kerabat, bahkan masyarakat sekalipun. Karena apa? Masa remaja adalah masa dimana mereka masih memulai untuk mencari jati diri mereka sehingga remaja terkadang membuat atau melakukan sesuatu tanpa memikirkan kedepannya apa yang akan terjadi. Tidak bisa di pungkiri lagi, jika para remaja terjerat hukum. Hukum Indonesia hanya mengenal anak-anak dan dewasa, walaupun batasan yang diberikan untuk itu pun bermacam-macam.

 Hukum perdata misalnya, memberikan batas usia 21 tahun (atau kurang dari itu asalkan sudah menikah)untuk menyatakan kedewasaan seseorang (Pasal 330 KUHP Perdata). Di bawah usia tersebut seseorang masih membutuhkan wali (orang tua) untuk melakukan tindakan hukum perdata (misalnya: mendirikan perusahaan atau membuat perjanjian di hadapan pejabat hukum). 

Akan tetapi jika anak dibawah usia 21 tahun atau belum menikah, sebagai anak-ana berhak mendapatkan perlakuan dan kemudahan-kemudahan yang diperuntukkan bagi anak (misalnya: pendidikan, perlindungan dari orang tua, dan lain-lain).[4]  Remaja adalah "restrukturisasi kesadaran" yaitu perkembangan jiwa mulai dari kanak-kanak sampai dewasa. Maka mulai berubah pula cara berfikir mereka dari yang dahulunya tidak tahu apa-apa sampai yang sekarang mereka mulai mengetahui apa yang mereka ingin tahu.

 Adapun faktor-faktor perkembangan remaja yang ada pada masa kini atau yang biasa kita sebut sebagai "remaja milenial" yaitu:

  1. Keluarga
  2. Kematangan anak
  3. Status sosial ekonomi
  4. Pendidikan
  5. Kapasitas mental dan emosi

Berbicara soal yang pertama yaitu keluarga. Keluarga memiliki peran penting dalam individu, Santrock menjelaskan bahwa perkembangan individu dapat dipengaruhi oleh sifat keluarga, urutan kelahiran, perubahan dalam keluarga, teknik pengasuhan dan konflik orang tua remaja, hubungan dengan saudara kandung, dan perubahan keluarga dalam masyarakat yang selalu berubah. 

Apabila peran keluarga terhadap anak khususnya di usia remaja sangat baik dan selalu memperhatikan perkembangan anak, maka dengan itu kematangan anak berkembang dengan baik juga dikarenakan sering adanya interaksi atau latihan dari orang tua berikan kepadanya. Tidak cukup sampai disitu saja, perang orang tua sangatlah banyak terlebih untuk memantau perkembangan anak. 

Maka dari itu orang tua harus memberikan pengertian tentang kedudukan atau status sosial yang mereka duduki karena tidak sedikit remaja yang tidak bisa menerima keadaan keluarganya yang tidak bisa memenuhi kebutuhannya, terlebih melihat zaman sekarang dimana remaja masa kini disebut-sebut remaja "milenial", remaja yang sering-sering disebut remaja yang menuju gaya modern dan tidak mau ketinggalan soal tren. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun