Mohon tunggu...
Nurul Aisyah
Nurul Aisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - a student

Let it flow

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lansia, Panti Jompo, dan Pekerja Sosial

5 Januari 2022   19:08 Diperbarui: 5 Januari 2022   19:12 1418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Panti jompo merupakan sebuah tempat singgah yang didirikan untuk lansia terlantar maupun tidak dan memiliki berbagai fasilitas yang diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan lansia. 

Lansia merupakan seseorang yang sudah berumur 60 tahun keatas dimana tubuh akan mengalami penuaan yang ditandai dengan perubahan bentuk fisik, penurunan fungsi tubuh, dan beberapa masalah lainnya. Penurunan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kekurangan nutrisi, penyakit bawaan, permasalahan psikis, dan yang lainnya. Banyak dari panti jompo yang berisikan lansia yang hidup sendirian, seperti tidak mempunyai pasangan, keluarga, ataupun anak. Tetapi tidak menutup kemungkinan jika lansia yang memiliki keluarga yang lengkap, tetapi memilih untuk tinggal di panti jompo dengan alasan kesehatan ataupun alasan tertentu.

Menempatkan lansia atau orang tua di panti jompo hingga saat ini masih menuai pro dan kontra, dimana ada yang beranggapan bahwa menempatkan orang tua di panti jompo merupakan bentuk dari perbuatan tidak berbakti kepada orang tua. Sedangkan anggapan lainnya adalah orang tua atau lansia yang ditempatkan di panti jompo tidak selalu berarti ditelantarkan oleh anaknya atau keluarganya karena ada lansia yang membutuhkan teman sebayanya supaya dapat berkomunikasi dengan seseorang dan mempertahankan kemampuan sosialnya.

Dilansir dari hellosehat.com, panti jompo memiliki berbagai kelebihan yang mampu untuk memenuhi kebutuhan lansia, seperti:

  • Pelayanan medis tingkat lanjut, dimana panti menawarkan sejumlah perawatan lansia yang mirip dengan apa yang ditawarkan oleh rumah sakit. Seperti menyediakan perawat yang terampil; perawatan masalah otot, tulang, dan sendi; berbagai macam terapi; serta menyediakan pekerja sosial, konseling gizi, dan kegiatan rekreasi.
  • Memudahkan lansia untuk berinteraksi, tidak jarang lansia yang memiliki keluarga lengkap tetap merasa kesepian karena kesibukan yang dimiliki oleh anak dan keluarganya. Oleh karena itu, di panti jompo, lansia akan memiliki teman sebaya yang dapat diajak ngobrol dan juga perawat serta staff yang ada di panti jompo tentu akan menemani lansia yang ada di tempat tersebut.
  • Menjalani aktivitas harian yang teratur, seringkali panti jompo mengadakan berbagai acara dan  kegiatan supaya lansia tetap memiliki kegiatan yang teratur dan menjaga lansia supaya tetap produktif dan bergerak sehingga lansia tidak akan merasa bosan berada di panti jompo.

Adapun kekurangan yang dimiliki oleh panti jompo, seperti:

  • Meskipun panti sudah menawarkan berbagai macam fasilitas, tidak menutup kemungkinan jika lansia merasa panti jompo bukanlah tempat mereka.
  • Lansia juga dapat mengalami rasa tak nyaman tinggal di panti jompo karena mereka merasa tidak bebas atau tidak cocok dengan fasilitas dan kegiatan yang ditawarkan.

Dalam hal ini, peran pekerja sosial atau Social Worker adalah memberikan pelayanan sosial dan pertolongan kepada lansia yang berfungsi untuk mencegah munculnya masalah pada lansia, memberikan perawatan dan pemulihan dari masalah yang dihadapi, serta  mengembangkan potensi yang dimiliki oleh lansia supaya tetap produktif. Selain itu, pekerja sosial memiliki peran lainnya dalam memberikan pelayanan sosial kepada lansia, antara lain:

  • Sebagai Konsultan, yaitu pekerja sosial memberikan pertolongan kepada lansia (klien) dengan memberikan layanan konseling dan terapi psikis.
  • Sebagai Empowerer (pemberdaya), yaitu pekerja sosial membangkitkan atau memberdayakan semangat juang lansia dalam mengatasi masalah yang dimilikinya sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh lansia.
  • Sebagai Fasilitator, yaitu pekerja sosial membantu lansia dalam memfasilitasi dan menyediakan informasi, serta dukungan sistem pelayanan untuk menyelesaikan masalah lansia.
  • Sebagai Planner (Perencana), yaitu pekerja sosial membantu lansia dengan merencanakan strategi ataupun upaya untuk memenuhi kebutuhan sosial, ekonomi, ataupun kebutuhan lainnya secara efektif.

Dari tulisan diatas dapat kita simpulkan bahwa menempatkan lansia ataupun orang tua di panti jompo tidak melulu hal yang tidak baik. Tetapi, sebelum menempatkan lansia di panti jompo, tentu keluarga ataupun pihak lainnya harus mendapatkan persetujuan dan pernyataan kesediaan lansia untuk ditempatkan di panti. Keluarga ataupun anak tidak boleh mendesak ataupun memojokkan lansia untuk bersedia memenuhi kehendaknya dalam menempatkan lansia di panti jompo karena lansia berhak untuk memutuskan keputusan yang ingin diambilnya. Jadi, untuk memasukkan lansia ke panti jompo tidak boleh asal saja, tetapi harus merundingkannnya terlebih dahulu dengan pihak-pihak yang terkait.

Seorang anak memang wajib untuk mengurus dan berbakti kepada orang tuanya sebagai bentuk balas budi dan jasa atas kasih sayang serta pengorbanan yang selama ini mereka berikan. Bagaimanapun kekurangan yang dimiliki oleh orang tua, kita tetap harus menyayangi dan memuliakan mereka dengan cara yang baik dan benar, serta membahagiakan mereka sepanjang hidupnya dengan menjadi anak yang berbakti. Apapun keputusan yang diambil oleh orang tua kita, percayalah jika itu merupakan hal yang terbaik buat mereka dan diri kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun