Mohon tunggu...
Nurul Ashri Fathia
Nurul Ashri Fathia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjadi Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Expdiff 2022": Pameran Sekaligus Pemutaran Film di Fakultas Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia

1 Oktober 2022   18:04 Diperbarui: 1 Oktober 2022   18:06 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu (24/09/2022), mahasiswa prodi Film dan Televisi asal Universitas Pendidikan Indonesia kembali menyelenggarakan sebuah acara bertema kesenian dengan judul "Expdiff 2022". Expdiff sendiri merupakan singkatan dari kata Expression Diference yang memiliki arti perbedaan ekspresi.  Sebelumnya mahasiswa Prodi Film dan Televisi Universitas Pendidikan Indonesia juga telah melaksanakan Expdiff pertama ditahun 2021 secara online dan kali ini adalah tahun kedua pelaksanaanya. 

dokpri
dokpri

Acara ini dimulai sejak pukul 10 pagi dan berakhir pada pukul 8 malam. Diawali dengan pembukaan pameran foto hasil karya mahsiswa prodi film dan televisi angkatan 2022. Karya-karya fotografi tersebut sebelumnya telah melewati tahap kurasi oleh beberapa kurator diantaranya Laudza dermaga Nareswara, ia merupakan sutradara dari salah satu film dokumenter "Awan Diatas Truk" yang nantinya juga akan ditayangkan dalam acara ini. Kemudian ada Choerul Rizky, Annisa Fardila dan Aji Surya yang juga menjadi tim kurasi karya-karya yang di pamerkan. 

Selain pameran foto, dalam acara Expdiff 2022 juga diadakan pemutaran film dokumenter berjudul "Awan Diatas Truk" dan "Sintas Berlayar" serta film fiksi berjudul "How To Be Forgiven By God" dan "Rawa Belok" . Namun sebelum memasuki sesi pemutaran film, terdapat sesi wawancara diskusi dengan dua orang narasumber yang merupakan mahasiswa berprestasi dari prodi film dan televisi. Mereka ialah Arsya Ardiansyah (Selected Student for Festival University 2022: Welcome to Planet B, Linz, Austria) dan M. Legawa Allit A. (Winner of Expdiff 1.0 & selected artist for Bandung Photography Triennale).

Salah satu film yang membuat penulis tertarik ialah film dengan judul "Sintas Berlayar" yang disutradarai oleh mahasiswa bernama Firgiawan dimana ia juga merupakan sutradara dari film fiksi berjudul "Rawa Belok". Film dokumenter "Sintas Berlayar" menceritakan tentang seorang nelayan penyandang disabilitas (tuna daksa) bernama Uus Usmawan di Batu Karas Pangandaran. Pak Uus menjadi sosok yang menginspirasi sebab ditengah keterbatasan fisik yang dimilikinya, ia tetap mampu menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami dengan menafkahi istri dan anak-anaknya.

 

dokpri
dokpri

Pekerjaan yang dilakukan oleh Pak Uus bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah sebab ia harus bertarung nyawa ditengah laut karena profesinya sebagai seorang nelayan. Disaat orang lain yang juga menderita hal yang sama seperti beliau memilih untuk menyerah dab berputus asa, Pak Uus justru melakukan yang sebaliknya. Tak sekalipun ia memperlihatkan keinginan untuk berpangku tangan dan menunggu uluran tangan dari orang lain. Semangat Pak Uus dalam menjalani hidupnya merupakan hal yang sangat menginspirasi kita semua. 

dokpri
dokpri

Dalam hidup, kita mungkin tak bisa memilih takdir apa yang akan terjadi pada diri-diri kita. Tetapi memilih untuk menjalani takdir dengan penuh keihklasan serta rasa syukur atau menyerah dan justru menyalahkan takdir merupakan pilihan yang ada di tangan kita masing-masing. Sebab sebanyak apapun kata-kata motivasi yang orang lain berikan dan ucapkan kepada kita, semua itu takkan mampu mengubah diri kita kecuali keinginan untuk berubah dan terus berjuang ditengah sulitnya keadaan muncul dari dalam hati pribadi masing-masing. Mari terus berusaha menjalani setiap hal yang ditakdirkan kepada kita dengan rasa ikhlas dan sabar serta doa yang harus selalu dipanjatkan kepada Allah Subahanallahu Wata'ala, Tuhan yang Maha Esa. 

 Tidak ada yang mampu mengubah takdir seseorang kecuali doa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun