Mohon tunggu...
Nurul Ashri Fathia
Nurul Ashri Fathia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjadi Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melihat Kembali Jejak Peninggalan Sejarah di Kampus Bumi Siliwangi UPI Melalui Kegiatan Modul Nusantara Mahasiswa PMM 2

7 September 2022   16:35 Diperbarui: 7 September 2022   16:37 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan salah satu universitas negeri di Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia tersebar ke beberapa daerah di Jawa Barat, dengan letak kampus utamanya yakni di Kota Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia berdiri sejak 68 tahun yang lalu dengan nama awal Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). UPI diresmikan oleh Muhammad Yamin selaku menteri Pendidikan dan Pengajaran di masa itu.

 

Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa Universitas Pendidikan Indonesia berdiri di daerah dengan jejak peninggalan masa penjajahan yang cukup kental. Melalui kegiatan Modul Nusantara, kami para mahasiswa program pertukaran mahasiswa merdeka 2 (PMM 2) diajak untuk melihat kembali sejarah dari beberapa tempat yang ada di lingkungan kampus. Salah satu tempat yang cukup menarik ialah Villa Isola, yang saat ini dijadikan sebagai gedung rektorat Universitas Pendidikan Indonesia.

     

Sejarah berdirinya bangunan Villa Isola bermula sejak peletakan batu pertama pada tanggal 12 Maret 1933. Peristiwa tersebut dihadiri oleh para petinggi Bandung dikala itu seperti, wali kota Bandung, Bupati Bandung Penghulu Bandung, beberapa anggota Volksraad dan pejabat-pejabat penting lainnya. Engan kurun waktu yang relatif singkat (Oktober 1932- Maret 1933, atau 5 bulan) 700 buruh dikerahkan untuk menyelesaikan gedung megah dengan luas 12.000 meter persegi di lahan seluas 7,5 hektare tersebut. Namun, peresmian gedung baru nan elok itu baru terselenggara delapan bulan setelah pembangunan selesai, yaitu pada tanggal 18 Desember 1933.

 

Dokpri
Dokpri
Arsitektur bangunan Villa Isola dirancang oleh seorang arsitek bernama C. P. W. Shoemaker. Villa Isola sendiri awalnya merupakan rumah seorang warga asing berkebangsaan Belgia bernama Dominique W. Berretty. Villa Isola sendiri memiliki dua buah taman yang letaknya di bagian halaman depan dengan nama Taman Bareti dan halaman bagian belakang Villa yang di sebut Taman Partere. Di bagian tengah dari Taman Partere tumbuh sebuah pohon beringin yang waktu penanamannya bertepatan dengan waktu berdiri nya kampus UPI. Sejak meninggalnya D. W. Berretty, bangunan megah tersebut akhirnya dijual dan jatuh dalam kepemilikan Hotel Himan pada 1935. Setelah Jepang mendarat di Pulau Jawa, Villa Isola dijadikan tempat tinggal dan kantor Komandan Divisi Tentara Hindia Belanda. Lalu berturut-turut gedung tersebut berganti fungsi sebagai markas tentara Jepang, kediaman sementara Jenderal Immamura, markas, museum kemenangan Jepang, markas tentara Sekutu sebelum akhirnya terbengkalai dan rusak parah selama masa revolusi kemerdekaan.

Villa Isola akhirnya dijadikan sebagai tempat perkuliahan dan perkantoran Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Bandung, sekarang Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Nama Bumi Siliwangi diresmikan sebagai nama baru Villa Isola. Menurut beberapa sumber, nama Bumi Siliwangi ini diambil dari Soneta Bumi Siliwangi karya Mohammad Yamin yang dibacakan di akhir pidato peresmian bangunan tersebut pada 1954. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun