Kalau begitu hanya ajang uji coba untuk unjuk kekuatan atau show of force? Bisa jadi. Sehingga siapa yang bisa berteriak keraslah yang akan ditakuti. Karena pembenaran pastilah Cina akan kalah baik secara de facto maupun de jure wilayah natuna milik Indonesia.Â
Hanya saja kadang-kadang tetangga yang nakal memang dibutuhkan untuk melihat kekuatan lawan. Dan di sini dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang komit dan tegas sangat dibutuhkan, sebagaimana pemerintahan Jokowi sebelumnya yang memiliki menteri KKP Bu Susi dengan jargonnya tenggelam.
Bahkan sepeninggal beliau penggantinya Edy Prabowo kurang lantang bersuara bahkan kurang apa dengan Prabowo Subiyanto yang dalam kampanye bilang lebih TNI dari TNI, tega-teganya angkatan laut Cina Pamer kekuatan di laut Natuna.Â
Menanggapi itu netizen ada yang membuat cuwitan seperti anekdot, Ketika AL Cina memasuki perairran Natuna, Presiden Jokowi memanggil para menteri terkait untuk membahas masalah ini di istana Negara, tapi sampai tengah malam tidak ada solusi yang bagus dari para menteri. Akhirnya Jokowi menelpon Presiden Cina.
Tidak berapa lama kemudian dapat kabar dari kepulauan Natuna, armada Cina sudah hilang dari perairan kepulauan Natuna. Pak Prabowo selaku menteri pertahanan sangat penasaran dengan hal ini. Pada saat bersalaman  akan pamit sambil cipika cipika dengan Pak Presiden ia berbisik, "Wi ... . Luh ngomong opo sama Xi Jin sampe dia tarik armadanya?"
Jokowi menjawab dengan berbisik, "Ah Wooo...kamu mau tau aja, cuman singkat aja gue bilang."
"Bikin penasaran aja opo si Wi?" Masih dalam berkata bisik berbisik
"Gue hanya bilang Bro Xi Jin Kalau armada  Cina masih ada sampai subuh, besok pagi gue lantik si Susi  Pudjiastuti jadi menteri pertahanan." Kata Jokowi.
Tentu saja dialog di atas hanya suatu tulisan imajiner berbentuk anekdot  ditulis oleh seseorang yang sangat menginginkan sosok tegas menjaga kedaulatan Indonesia. Terlebih mejaga kekayaan laut Indonesia yang melimpah ruah namun belum dimaksimalkan.  Â
Wassalam.
(Pati, 11 Januari 2020) Â Â