Siapa pun yang sudah merasa di atas angin pada saat ini ketika menjadi bazer suatu saat akan mengalami perasaan sama dengan yang merasa dirundung saat ini, karena idenya akan digantikan bazer lainnya. Itulah dunia selau tidak tetap.Â
Apalah artinya jika yang merasa kalah kemudian tidak istropeksi, kemudian tidak bisa menahan diri, tidak mampu melawan dengan ide, maka mereka nekat akan menghajarnya di dunia nyata. Sebagaimana kasus Ninoy yang mengalami perundungan kala peristiwa demo kemarin. Tentu saja mudah ditebak siapa yang melakukannya, pastilah kelompok yang berseberangan dengannya.
Demikian naifkah kita di dunia awang-awan? Di penghujung opini, saya teringat jargon. Jarimu harimaumu... atau... saring dulu baru share... atau kata emas dari dulu yang tetap laku,kata-katamu lebih tajam daripada pisau.
Ibarat bermain sepakbola bermainlah yang cantik dan menghasilkan gol, meskipun bermain kasar pun akan menghasilkan gol. Namun penonton yang cerdas akan memilih permainan yang cantik dan menang. Daripada sudah bermain kasar kalah lagi. Kok malah ke pertandingan bola ya... wassalam.