Mohon tunggu...
Ahmad Choliq ( Kang Dol)
Ahmad Choliq ( Kang Dol) Mohon Tunggu... Sambal Terasi

Sambal Terasi ( Suka Membaca, menulis, terus berkreasi). Peringkat 100 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kenalkan dan Unggulkan Sekolahmu Lewat Menulis di Kompasiana

7 September 2025   21:49 Diperbarui: 7 September 2025   21:49 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Dokumentasi Pribadi. Dari kiri Zabidin, Habibi, dan saya.


Setelah Robi Nuruddin dan Ahmad Rizal Habibi, kini giliran Naufal Zabidin yang aku motivasi untuk menulis di Kompasiana.


Pada suatu malam saya berkunjung ke rumah teman yang bernama Naufal Zabidin. Zabidin adalah panggilan akrabnya. Ia bercerita tentang kondisi sekolah Dasar di tempat ia mengajar yang mengalami penurunan jumlah murid. Ia menjelaskan keseluruhan murid di sekolahnya mulai dari Kelas satu sampai kelas 6 adalah 70 orang. Ketika saya tanya, untuk satu kelasnya bekisar berapa murid? Ia menjawab 8 murid. Sungguh ironis sekali. Hal itu serupa dengan kondisi sekolah dasar yang ada di daerah kelahiran saya. Ternyata yang menjadi penyebabnya adalah adanya sekolah MIT yang jumlah muridnya lebih mendomisi dibanding sekolah-sekolah Dasar yang statusnya sudah negeri. Hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi sekolah-sekolah dasar milik pemerintah.  Kemudian teman saya mempunyai upaya untuk memposting setiap kegiatan yang ada di SD tempat ia mengajar. Ia menggunakan aplikasi Canva untuk membuat  berita tentang sekolahnya sehingga penampilan beritanya seperti yang terdapat di koran-koran media cetak. Hal itu dilakukan teman saya untuk memantik sekolahnya agar terlihat masih unggul meskipun pada kenyataannya ia menyadari bahwa ada kemerosotan murid di tempat sekolahnya.


Menulislah di Kompasiana
Setelah mendengarkan penjelasan teman saya tersebut, saya kemudian memberi masukan kepada teman saya,
"Jangan hanya menulis lewat aplikasi Canva saja, tapi menulis pula di Kompasiana agar bisa tampil di Google. Kenalkan dan unggulkan sekolahmu lewat menulis di Kompasiana."
Kemudian teman saya akhirnya mau mengikuti masukan saya, ia mendaftarkan diri dan telah bergabung menjadi penulis Kompasiana.  Setelah mempunyai akun Kompasiana, saya mencoba menjelaskan tentang ketentuan-ketentuan di Kompasiana. Saya mengajarinya tentang cara memberikan foto pada tulisannya,  cara mengirimkan tulisan, dan menunjukkan di mana letak penilaian dan kolom komentar.
Disamping itu saya juga menjelaskan tentang pengalaman-pengalaman yang pernah saya alami selama saya terjun menulis di Kompasiana sejak tahun 2023 yang lalu hingga sekarang ini.
Saya mengatakan,
"Kompasiana ini adalah ruang menulis dengan banyak kategori pilihan. Bisa nulis tentang fiksi, humaniora, politik, kedaerahan dan lain sebagainya."


Tidak Plagiasi
Saya menjelaskan pula kepada teman saya, di Kompasiana ini memang bisa untuk menulis apa saja yang kita inginkan, tetapi ada beberapa hal   yang perlu diketahui, pertama jangan melakukan plagiasi. Kita boleh mengutip kata-kata orang lain tetapi tidak boleh melebihi 25 persen. Jika melebihi itu, siap-siaplah mendapatkan pesan dari admin Kompasiana, mereka akan memberikan kita kabar bahwa tulisan kita tidak bisa ditayangkan karena mengandung pelanggaran.


Cara Menampilkan Tulisan Arab di Kompasiana
Kedua, Kompasiana ini tidak bisa menampilkan tulisan Arab. Saya kemudian menceritakan tentang pengalaman saya sejak awal-awal saya berkecimpung di Kompasiana. Dulu sewaktu memasuki tahun baru Hijriyah, saya pernah membuat tulisan tentang doa awal tahun dan doa akhir tahun. Tujuan saya agar bisa diamalkan bagi para pembaca. Saya menuliskan doanya dengan berbahasa Arab dan di bawahnya saya tulis terjemahnya dengan bahasa Indonesia.

 Setelah tulisannya jadi, lalu saya publikasikan di Kompasiana. Sesaat, tulisan saya berhasil tayang namun sayangnya tulisan Arabnya tidak bisa tampil hanya terjemahannya saja yang masih ada. Setelah itu saya dapat pesan dari admin Kompasiana yang menyatakan bahwa tulisan saya mengandung pelanggaran. Ini karena adanya  plagiasi. Padahal tulisan Arab dan terjemahannya saya ketik sendiri  bukan hasil copy paste tetap saja saya kena. Barangkali terjemahan doa awal dan akhir tahun yang saya tulis telah banyak dituliskan oleh orang lain di media onlinenya sehingga tulisan saya ini terkena plagiasi.
Dari pengalaman ini saya belajar, Kompasiana tidak bisa menampilkan tulisan Arab. Jika memang kita menginginkan ada tulisan Arab di tulisan kita, maka kita bisa menggunakan tulisan Arab dalam bentuk gambar atau hasil screenshot. Seperti yang pernah saya lihat klakukan saat saya menulis artikel dengan judul ' Amalan Jumat Terakhir Bulan Rajab'. 


Ketentuan Komentar Dalam Kompasiana
 saya juga menjelaskan kepada teman saya, tentang ketentuan komentar dalam Kompasiana. Ketika tulisan kita sepanjang waktu artinya sejak kita mulai bergabung di Kompasiana sampai sekarang ini direspon oleh para pembaca atau dikomentari oleh para pembaca, maka itu bisa menjadi awal peluang yang bagus untuk kita. Jika komentarnya sudah mencapai 100, maka itu bisa menjadikan kita berkesempatan mengikuti progam reword yang diselenggarakan oleh Kompasiana. Program ini memancu kita untuk bisa menghasilkan pundi-pundi uang lewat tulisan yang kita publikaskan di Kompasiana. Tentu komentar 100 ini bukan syarat tunggal untuk mengikuti program reword. Ada persyaratan lainnya yang juga harus dipenuhi.


Ajaklah Teman-temanmu Bergabung di Kompasiana
Untuk yang bisa mengomentari tulisan kita di Kompasiana adalah seseorang yang sama-sama telah mempunyai akun Kompasiana. Jika belum mempunyai maka tidak bisa mengomentari. Dari sini saya berkata kepada teman saya,
"Jika ingin komentarmu di Kompasiana ramai, ajaklah teman-temanmu sebanyak-banyaknya untuk ikut bergabung di Kompasiana."
Dan inilah yang saat ini sedang saya upayakan. Dengan saya merekut teman-teman untuk bergabung menjadi penulis di Kompasiana, maka itu bisa menjadi kekuatan untuk saling bekerja sama, saling mengomentari satu dengan lainnya. Alhamdulillah sejauh ini, sudah ada tiga teman yang berhasil saya motivasi untuk bergabung menjadi penulis di Kompasiana mereka adalah Muhammad Robbi Nuruddin dari Kudus, dan Muhammad Rizal Habibi serta Nauval Zabidin dari Jepara.


Ada lagi tentang persoalan komentar di Kompasiana yang saya jelaskan pada teman-teman saya. Kompasiana itu tidak seperti Facebook, Instragram, Tiktok, dan Snack Video yang mana satu orang boleh berkomentar sebanyak-banyaknya seakan-akan seperti sebuah percakapan yang panjang. Kompasiana membatasi jumlah komentar seseorang. Gambarannya adalah misalkan  saya membuat satu tulisan yang saya kirimkan di Kompasiana. Lalu ada teman saya si A mengirimi saya komentar. " Saya setuju!". Saya balas. "Terima kasih sudah setuju!", teman saya si A mengomentari lagi. "Lanjutkan kawan!". Maka setelah komentar teman saya yang kedua ini, ia tidak diperkenankan lagi oleh Admin Kompasiana untuk mengirimkan komentar lagi  pada saya. Jadi intinya kesempatan memberikan komentar itu hanya dua kali saja.


Teman Merasa Senang Telah Bergabung di Kompasiana
Usai saya jelaskan panjang lebar tentang keasyikan menulis di Kompasiana, teman-teman saya seperti Robi,  Zabidin dan Habibi merasa terbantu. Karena mereka bisa mengungkapkan ide-ide yang berkeliaran di pikiran untuk di tuangkan dalam tulisan.
Kompasiana bisa menjadi sarana untuk menuangkan perasaan, pengalaman, gagasan, dan  mempopulerkan tokoh, tempat, serta menarasikan suatu objek.
Untuk Zabidin sendiri merasa cocok dengan Kompasiana. Ia awalnya ingin meminta bantuan temannya untuk dibuatkan sebuah web agar ia bisa menulis tentang sekolahnya, kegiatannya apa saja. Ini dilakukan agar sekolahnya terlihat unggul.  Namun setelah ia bertemu dengan saya, keinginannya untuk memiliki web diurungkan. Ia sudah merasa senang karena sudah mempunyai akun Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun