Mohon tunggu...
Nurul Yuda
Nurul Yuda Mohon Tunggu... Guru - Guru Profesional

Seni adalah jiwa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membumikan Seni Budaya di Sekolah

8 Februari 2024   14:29 Diperbarui: 8 Februari 2024   14:31 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Membumikan Seni Budaya di Sekolah: Menumbuhkan Tunas Lestari Warisan Bangsa

Di tengah arus globalisasi yang deras, seni budaya Indonesia seperti perahu kecil yang terombang-ambing di lautan luas. Sekolah, sebagai institusi pendidikan, tak ubahnya pelabuhan tempat perahu itu berlabuh dan dirawat. Membumikan seni budaya di sekolah bukan sekadar menariknya ke daratan, namun menanamnya agar tumbuh menjadi tunas lestari kebanggaan generasi muda.

Mengapa membumikan seni budaya di sekolah menjadi krusial? Ibarat pohon, seni budaya adalah akar yang menopang identitas bangsa. Dengan mengenal dan memahami warisan leluhur, siswa akan memiliki rasa memiliki dan nasionalisme yang kokoh. Tak hanya itu, seni budaya juga berperan sebagai pupuk yang menyuburkan kreativitas dan inovasi. Melalui eksplorasi seni, siswa belajar berpikir 'out of the box' dan menuangkan imajinasi mereka dalam bentuk karya yang unik. Lebih dalam lagi, seni budaya adalah sulur yang meliuk, merangkul nilai-nilai luhur. Seni musik gamelan mengajarkan harmoni, tarian daerah menanamkan keanggunan, dan cerita rakyat menyampaikan pesan moral. Dengan demikian, karakter siswa pun terbentuk menjadi berbudaya, beradab, dan menghargai perbedaan.

Namun, bagaimana cara menanam tunas seni budaya yang subur di lahan sekolah? Langkah pertama adalah mengintegrasikannya ke dalam kurikulum. Tak perlu selalu berupa mata pelajaran khusus, seni budaya dapat dijalin dengan erat dalam berbagai bidang studi. Misalnya, saat belajar sejarah, siswa bisa melakukan pementasan drama tentang peristiwa heroik para pejuang. Atau, saat belajar bahasa daerah, siswa dapat menggubah pantun atau syair.

Selain itu, sekolah dapat menyelenggarakan pentas seni dan festival budaya secara rutin. Panggung ini menjadi ajang bagi siswa untuk unjuk gigi, mengekspresikan diri, dan mengasah kepercayaan diri. Tak lupa, libatkan seniman dan budayawan untuk berbagi pengalaman dan kearifan mereka kepada siswa. Biarkan para maestro membimbing tangan-tangan mungil dan menanamkan kecintaan terhadap seni.

Jangan lupakan pula kekuatan teknologi digital. Manfaatkan media sosial untuk menyebarkanluaskan karya siswa, buatlah video dokumenter tentang seni budaya lokal, atau ciptakan aplikasi pembelajaran interaktif yang menarik. Ingat, generasi muda saat ini akrab dengan dunia digital, maka gunakanlah bahasa yang mereka pahami untuk menyampaikan pesan warisan budaya.

Terakhir, ciptakan lingkungan sekolah yang berbudaya. Hiasi dinding dengan mural bermotif batik, putar musik daerah di sela-sela jam pelajaran, dan gunakan bahasa daerah dalam komunikasi sehari-hari. Dengan demikian, seni budaya tidak lagi menjadi tamu yang datang sesekali, melainkan penghuni tetap yang disambut dengan hangat dan dirayakan setiap hari.

Membumikan seni budaya di sekolah bukanlah jalanan yang mulus. Dibutuhkan kerja sama yang erat antara guru, siswa, orang tua, dan masyarakat. Namun, dengan tekad dan inovasi, kita dapat menyulap sekolah menjadi lahan subur tempat tunas-tunas seni budaya tumbuh mekar, menjadi kebanggaan bangsa yang lestari sepanjang masa. Mari wujudkan sekolah sebagai rumah budaya, tempat generasi muda bernaung dan menimba warisan leluhur, agar akar identitas bangsa tetap kokoh mencengkeram bumi pertiwi.

Berikut adalah beberapa seni budaya yang dapat dikembangkan di sekolah:

Seni Tari

  • Tari tradisional: Tari tradisional dari berbagai daerah di Indonesia dapat diajarkan kepada siswa untuk melestarikan budaya dan meningkatkan kreatifitas. Contohnya Tari Saman dari Aceh, Tari Kecak dari Bali, Tari Jaipong dari Jawa Barat, dll.
  • Tari modern: Tari modern seperti balet, hip hop, dan kontemporer juga dapat diajarkan untuk meningkatkan fleksibilitas, keseimbangan, dan ekspresi diri siswa.

Seni Musik

  • Musik tradisional: Alat musik tradisional seperti gamelan, angklung, dan sasando dapat diajarkan kepada siswa untuk memperkenalkan mereka kepada budaya dan warisan musik Indonesia.
  • Musik modern: Alat musik modern seperti gitar, piano, dan drum juga dapat diajarkan untuk meningkatkan kemampuan musikal siswa dan mengembangkan bakat mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun