Mohon tunggu...
Nur Tjahjadi
Nur Tjahjadi Mohon Tunggu... profesional -

Bebas Berekspresi, Kebebasan Akademik, Bebas yang bertanggung jawab...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjalanan di Kompasiana (5)

24 Oktober 2010   09:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:09 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Daripada perang, daripada ribut, daripada adu mulut, lebih baik main catur, lebih damai dan tidak menimbulkan luka.  Perang dan ribut hanya buang-buang duit dan waktu.  Sebelum berperang, coba main catur dulu.  itulah artikel pertama saya di bulan Mei 2009, damai dengan catur.  Perjalanan saya di kompasiana semakin seru karena pemilu saat itu juga semakin dekat.  Kebanyakan kompasianer saat itu adalah anti SBY, supaya adil, maka saya pilih dukung SBY, walaupun saya saat pemilu lalu juga nggak ikutan milih, ngapain juga harus pusing-pusing dukung SBY, cari penyakit saja. Saya saat itu dukung SBY, supaya ada balance, ada keseimbangan, agar jangan ada yang bilang, bahwa kompasiana memihak ke satu calon capres.  Dengan gaya sambil bercanda, tetap saja saya dukung SBY.  Benih permusuhan pun mulai muncul.  Bahkan permusuhan itu sampai kini masih ada dan eksis, antara Edsanto dan Delta, keduanya masih berseteru hingga saat ini. Padahal niat nulis di kompasiana kan mau cari teman, kok malah musuh yang didapat.  Tulisan "foreplay ala SBY" adalah salah satu tulisan canda saya.  Ikuti semua, rugi lho kalau ada yang kelewat. Pada bulan Mei, tepatnya tanggal 5, saya berkesempatan berkenalan dengan pak Andika, di KBRI Kuala Lumpur, saat itulah saya ajarin dia caranya publish di kompasiana.  Maklum masih banyak yang gaptek, saya juga masih gaptek, sudah malas belajar yang rumit2.  Begitu juga dengan pak Andika, begitu bisa publish, langsung tancap gas, sempat ngilang sebentar, terus tancap gas lagi.  Sekarang malah tulisannya sudah 800an, saya saja baru 600an. Pertengahan bulan Mei, nama Budiono baru muncul, tapi sejak saat itu namanya terus meroket, untuk mendamping SBY, sebagai capres dan cawapres.  Sayang tulisan saya terhenti pada jumlah 17 artikel saja di bulan Mei ini.  Bulan juni saya sama sekali tidak mempublish artikel.  Baru pada bulan Juli saya mulai menulis lagi. Inilah tulisan-tulisan saya itu : Ngelmu 114, Joke SBY Pada acara Presiden Pilihanku, SBY tadi malam membuat Joke, entah lelucon, entah sindiran. Entah siapa yang disindir, tetapi yang jelas ... 22 Mei 2009 : 18:21 REP 4095 27 Nihil. Ngelmu 113, Witting Tresno Jalaran Soko Ono Dalam tulisan saya terdahulu, di ngelmu 90, tentang giliran presiden menurut namanya, salah seorang komentator, berkata bahwa (mungkin) presiden berikutnya adalah ... 17 Mei 2009 : 17:30 OPINI 3503 32 Nihil. Ngelmu 112, Namanya Juga Usaha…. Tiga hari ini saya agak jarang buka kompasiana.  Bukan karena sibuk pekerjaan pokok, tetapi karena ada aktivitas yang menyita banyak ... 16 Mei 2009 : 16:03 OPINI 491 5 Nihil. “Foreplay” ala SBY, Ngelmu 111 Mau tahu, kenapa SBY banyak disenangi oleh para pemilih wanita ?  Jawabnya ya itu :  “Foreplay”, permainan pendahuluan nya mengesankan, ... 13 Mei 2009 : 17:20 REP 3671 16 Nihil. Banyak Suku Bangsa, Pemerintah Harus Kuat, Ngelmu 110 Strategi Presiden Suharto unuk membangun pemerintahan yang kuat, tidak salah 100 persen.  Kenyataannya, negara dengan berbagai suku bangsa memang perlu ... 11 Mei 2009 : 17:22 REP 280 5 Nihil. Puan Mensos, Mega Luluh? Ngelmu 109 Kalau tidak ada musibah yang besar sekali, hampir dipastikan SBY bakal menduduki RI-1.  Padahal, pembukaan capres-cawapres baru saja dibuka oleh ... 10 Mei 2009 : 08:21 REP 2613 18 Nihil. JK Putih, SBY Hitam, Mega Penonton ?, Ngelmu 108 Dalam Catur , yang pegang buah putih adalah yang berhak jalan (melangkah) duluan. Sedang yang pegang buah hitam melangkah setelah ... 9 Mei 2009 : 16:48 REP 1956 5 Nihil. Kenapa Pejabat Malas Ngeblog ? Ngelmu 107 Dr Mahathir Mohamad, ketika menjadi Perdana Menteri Malaysia menjauhkan dirinya dari dunia internet, homepage pribadi, atau yang sekarang dikenal dan ... 7 Mei 2009 : 18:53 REP 294 2 Nihil. Teori Catur: Promosi Harus Dari Pion, Ngelmu 106 Ini cuma teori catur, mungkin cocok mungkin juga tidak, jika mau diterapkan dalam percaturan politik.  Ini masih dalam kaitannya dengan ... 6 Mei 2009 : 14:12 OPINI 410 9 Nihil. Kopi Darat di KBRI Malaysia, Ngelmu 105 Saya tidak menyangka salah satu warga kompasiana, pak Rudi,  adalah orang penting juga di KBRI, salah satu atase Kedutaan Besar ... 5 Mei 2009 : 17:39 OPINI 3735 5 Nihil. Sepakbola dan Politik, Ngelmu 104 Ngelmu politik, bukan hanya bisa dipelajari dari olahraga Catur saja.  Tapi, ia juga dapat dipelajari dari berbagai cabang olahraga seperti ... 4 Mei 2009 : 23:30 OPINI 242 6 Nihil. Be OL Kok 24 Jam, Ngelmu 103 “Mas cepetan makannya, terus kita Be OL lagi”teriak suara di seberang sana. “Om cepetan ya, nanti Be OL bareng lagi, terus ... 4 Mei 2009 : 14:11 OPINI 211 4 Nihil. Statement of The Year : Do Your Best ! Ngelmu 102 Pada Ngelmu 70, salah seorang komentator dari Australia memberi tanggapan seperti ini : Bela Kusumah — 13 April 2009 jam 7:37 ... 4 Mei 2009 : 09:00 OPINI 2149 14 Nihil. Mari Menabung di Kompasiana, Ngelmu 101 Teman2 dan sahabat2 kompasiana, tidak terasa, tabungan saya sudah cukup banyak di kompasiana.  Bukan tabungan duit, tapi tabungan tulisan.  Silahkan ... 3 Mei 2009 : 19:42 OPINI 277 4 Nihil. JK-Win, Walaupun “Win” belum Aman (Ngelmu 100) Pasangan Capres-Cawapres yang diusung Golkar dan Hanura, JK-Win, walaupun memakai kata “Win” (artinya menang), masih belum aman untuk dimajukan ke ... 2 Mei 2009 : 17:32 OPINI 207 3 Nihil. Pengorbanan “Ster” SBY (Ngelmu 99) Oktober 1956 adalah awal karir catur seorang bocah usia 13 tahun yang bernama Bobby Fischer.  Di kompetisi catur Amerika, ia ... 2 Mei 2009 : 10:30 OPINI 3718 30 Nihil. Damai dengan Catur, Ngelmu 98 Orang boleh saja  beradu argumen, perang mulut, perang tulisan atau komentar, berkelahi, atau perang sungguhan, berebut kekuasaan dari organisasi kecil ... 1 Mei 2009 : 07:34 OPINI 515 3 Nihil. Bersambung, isnya Allah...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun