Mohon tunggu...
Nur Syaadi
Nur Syaadi Mohon Tunggu... -

Mahasiawa Program Pascasarjana FIAI Universitas Islam Indonesia Lampung-Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Sejarah dan Pemikiran Sistem Ekonomi

10 Desember 2017   08:13 Diperbarui: 10 Desember 2017   08:32 8749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Secara umum sejarah perkembangan dan  pemikiran ekonomi konvensional dibagi menjadi empat periode utama yaitu priode pada zaman pra-klasik, zaman ekonomi klasik, ekonomi Sosialisme dan zaman ekonomi neo klasik Sejarah dan pemikiran ekonomi konvensinal juga tidak lepas dari beberapa tokoh yang mendapatkan porsi dalam mengaplikasikan teori atau temuan yang mereka dapatkan, seperti Adam Smith melalui karya besarnya The Wealth of Nations yang ditulis pada tahun 1776,  sering disebut sebagai orang yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. 

Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan  akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2009, Elinor ostrom dan Oliver E. Williamson.

Pemikiran ekonomi sebenarnya dimulai dari masa praklasik yaitu pemikiran ekonomi zaman Yunani Kuno, skolastik, merkantilisme dan fisiokrat. Namun secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagaialiran klasik. Aliran yang  terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisiblehand dalam  mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat  dibatasi karena akan mengganggu proses ini.

Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya. Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumberdaya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neoklasik, neo keynesian, monetarist, aliran sisi penawaran, aliran rational expectations dan lain sebagainya.

Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk  dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North Penelusuran sejarah pemikiran ekonomi  diperlukan untuk bisa menganalisis masalah-masalah ekonomi, meskipun dalam ilmu ekonomi menunjukkan tidak ada suatu teori ekonomi yang dapat menjawab semua problema ekonomi. 

Problema ekonomi bisa sama tetapi setiap negara mempunyai sistem sosial, politik, budaya yang berbeda, tentu penanganannya juga berbeda. Setiap teori hanya bermanfaat untuk periode, masalah, negara tertentu. Untuk itulah perlu dikaji pemikiran ekonomi yang mana yang ideal khususnya untuk Indonesia, dilihat dari tinjauan filosofis dan empiris masa kini sehingga perekonomian Indonesia akan menjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Pemikiran ekonomi neoklasik yang merupakan perkembangan pemikiran ekonomi klasik dan yang dipakai saat ini di dunia serta menggunakan paradigma positivism, pemikiran ini tidak cocok dan gagal diterapkan untuk negara berkembang termasuk Indonesia. Pemikiran ekonomi yang ideal sebagai alternatif pengganti teori ekonomi Neoklasik baik ditinjau dari filosofis dan empiris adalah pemikiran ekonomi kelembagaan.[1]

terkait dengan hal diatas sudah dapat diyakini bahwa memang sistem Ekonomi Islam sudah dulu ada apabila dibandingkan dengan sistem Ekonomi Kkonvensional, tetPI Hri ini yang menjadi masalah adalah banyak orang atau ilmuan barat yang berbicara sejarah ekonomi tetapi tidak sekalipun mencantumkan tokoh-tokoh sistem Ekonomi Islam. Ibnu Khaldun adalah raksasa intelektual paling terkemuka di Dunia. Ia bukan saja bapak sosiologi tetapi ia juga bapak ekonomi karena banyak teori ekonomi yang jauh mendahului para pemikir ekonomi barat.

Dalam tulisan tersebut Ibnu Khaldun dibuktikannya secara ilmiah sebagai penggagas pertama ilmu ekonomi secara empiris. Tulisan ini menurut Zainab Al-Khudairi, disampaikannya pada Simposium tentang Ibnu Khaldun di Mesir 1978. Sebelum Ibnu Khaldun, kajian-kajian ekonomi di dunia Barat masih bersifat normatif, adakalanya dikaji dari perspektif hukum, moral dan adapula dari perspektif filsafat.[2]

Dalam tulisan tersebut Ibnu Khaldun dibuktikannya secara ilmiah sebagai penggagas pertama ilmu ekonomi secara empiris. Tulisan ini menurut Zainab Al-Khudairi, disampaikannya pada Simposium tentang Ibnu Khaldun di Mesir 1978. Sebelum Ibnu Khaldun, kajian-kajian ekonomi di dunia Barat masih bersifat normatif, adakalanya dikaji dari perspektif hukum, moral dan adapula dari perspektif filsafat.[3]

Hal diatas mejelaskan secara singkat tentang sejarah pemikiran dan sistem ekonomi konvensional, secara garis besar perkembangan sejarah dan sistem ekonomi konvesional mengalami beberpa fase yang berbeda. Fase-fase yang dilewati sejarah pemikiran dan sistem ekonomi konvensional diantaranya, masa pra klasik, masa klasik, masa sosialisme, dan masa neo klasik. Diantara masa-masa (fase) tersebut  terdapat beberapa kritikan atas kekurangan antara satu fase dengan fase yang lain. Kemudian disetiap fase terdapat tokoh-tokoh yang melahirkan pemikiran dan madzhab yang mempengaruhi berkembangnya ekonomi konvensional yang beberapanya masih digunakan hingga kini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun