Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ala Mak! Gara-Gara Isolasi Mandiri Memunculkan Beban Sosial

10 Agustus 2021   15:57 Diperbarui: 10 Agustus 2021   16:24 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: mediaindonesia.com

Sekarang, Selasa 10 Agustus 2021, adalah hari ke 15 saya menjalani isolasi mandiri. Tindakan ini atas inisiatif saya dan suami. Sebab, mulai 27 Juli ada gejala tak biasa menggerogoti tubuh saya.

Berdasarkan informasi yang saya ketahui dari berbagai sumber, saya terinfeksi covid 19. Salah satu cirinya, indra pencium saya tak berfungsi. Hidung saya tak dapat mengidentifikasi aroma minyak kayu putih, tak kenal lagi dengan wanginya rexona, dan lain sebagainya.

Belum Melakukan Tes Covid 19

Sampai sekarang belum ada hasil tes yang menunjukkan bahwa saya positif corona. Begitu juga suami. Beliau duluan kena. 4 hari kemudian giliran saya. Sekarang kakek 70 tahun itu telah sembuh  dan  sudah mulai beraktivitas seperti biasa.

Kami  tidak mau dites. Takut hasilnya benar-benar positif. Kelak kami diisolasi di tempat yang ditentukan pemerintah. Kata nakes (cucu angkat saya), kamar Rumah Sakit Umum Kota Sungai Penuh udah penuh oleh pasien corona. Bahkan ada yang dirawat di selasar.

Ya, sudah gejalanya lumayan ringan. Puncaknya hanya sehari semalam. Si kakek gantengku 2 hari dua malam. Lagi pula kami merasa pede karena telah menyelesaikan vaksin ke 2 tanggal 6 Juli lalu.

Selama di rumah saja, banyak pengalaman yang dapat saya petik. Di antaranya,

Dikucilkan Tetangga. 

  • Ditelepon tak diangkat

Sejak tersiar kabar, bahwa saya dan suami menjalankan isolasi mandiri, rupanya warga sekitar langsung menvonis kami  positif corona, saya tidak menampik tudingan mereka.  Para tetangga ketakutan. 

Orang yang selama ini ramah, kini berubah seratus delapan puluh derajat. Ditelepon berkali-kali tak mau ngangkat. Padahal dia sering melihat saya berdiri di pintu. Jangankan menyapa. Melihat saya mereka membuang muka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun