Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Salah Satu Kunci Sukses UAS Berdakwah yang Tidak Bisa Ditiru

28 November 2019   19:11 Diperbarui: 29 November 2019   13:54 9493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UAS menyampaikan taustiah di Lapangan Merdeka Sungai Penuh. Sumber ilustrasi: jambi.tribunnews.com

Tanggal 12 November 2019 yang lalu saya menghadiri Tablig Akbar di  Lapangan Merdeka Kota Sungai Penuh, Jambi.  Penceramahnya, Dai Kondang Ustadz Abdul Somad (UAS).  

Acara itu dilaksanakan dalam rangka ulang tahun kota Sungai Penuh ke 11 sekaligus peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW  ke 1441.  

Luar biasa. Ribuan umat Muslim memadati  area.  Bahkan membludak sampai ke jalan raya.

Jamaah berasal dari seluruh pelosok kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci. Tidak sedikit pula dari daerah tetangga Sumatera Barat dan Provinsi Bengkulu.

Saya dan cowok gantengku tidak kebagian tempat.  Padahal, Pukul  06.40  kami sudah berada di lokasi. Tiada pilihan, selain mendengar dari luar arena.

Menunggu kedatangan UAS jamaah sanggup berjemur di terik matahari.  Pukul  09.00 WIB, didampingi Wali Kota Sungai Penuh H. Asafri Jaya UAS dan rombongan  memasuki alun-alun. 

Sontak,  pengunjung antusias  ingin mendekat  untuk bersalaman dan berswafoto.

Soal ceramah, subtansinya  lebih dapat melalui tontonan di youtube, ketimbang bertatapan dengan sosok UAS-nya. Namun, rasa penasaran lebih terjawab saat  melihat langsung figurnya.  Walaupun dari jarak kurang lebih 100 meter.

Sejatinya, materi dakwah yang disampaikan UAS  persis sama dengan kajian penceramah terkenal  lainnya. Bahkan dengan beliau-beliau yang biasa bertaustiah di Musala dan Masjid desa.  

Jamaah berjubel di atas pagar Lapangan Merdeka Sungai Penuh. Dokomentasi pribadi.
Jamaah berjubel di atas pagar Lapangan Merdeka Sungai Penuh. Dokomentasi pribadi.
Lalu apa yang membuat UAS begitu lengket di hati pengagumnya?

Kuncinya, selain ilmu agamanya banyak, Ustadz Abdul Somad (UAS) dikaruniai volume suara yang lantang dalam berdakwah. Nada dan gaya bicaranya enak. Bahasanya  sederhana dan komunikatif (mudah dipahami). Sesekali diselingi guyonan ringan. Sehingga apapun yang disampaikanya selalu menarik dan mengena. Ini menurut saya. Mudah-mudahan saya tidak keliru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun