Ternyata Prabowo sendiri yang tidak bisa menenangkan diri. Salah satu buktinya, dia menuding sejumlah lembaga-lembaga survei yang merilis quick count Pilpres 2019 sebagai pihak yang berbohong kepada rakyat.
Dia meminta lembaga survei yang telah berbohong untuk meninggalkan Indonesia.
"Hei tukang bohong, rakyat tidak percaya sama kalian. Mungkin kalian bisa pindah ke negara lain, mungkin kau bisa pindah ke Antartika," ungkap Prabowo dalam sambutannya di acara syukuran kemenangan di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4). Prabowo manambahkan, "Hei lembaga survei kau bisa bohongi penguin-penguin di Antartika," Lengkapnya lihat di sini!
Bukankah aksi-aksi dan pernyataan capres 02 ini menggambarkan keresahan jiwanya?
Terakhir terungkap, ternyata lembaga survei Kedai Kopi dan Median yang selama ini terafiliasi dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno juga memenangkan Jokowi - Ma'ruf dalam hasil quick countnya.
Kepanikan tidak hanya melanda sang capres idola. Para pemujanya malah lebih “boco haluih” (baca senewen ringan, bahasa Minang).
Seorang pedagang di Tarok City, Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat, menginjak-injak, membanting dan membuang pesawat televisi miliknya. Aksi tersebut dilakukannya setelah menyaksikan hasil quick count, yang ditayangkan stasiun televisi, Rabu (17/4/2019) lalu. Pria 29 tahun itu mengaku kesal capres idolanya kalah dan menuduh televisi menyampaikan berita bohong. Sumbernya di sini.
Tadi pagi adik ipar saya nelepon. Dia menyampaikan bahwa sekarang sedang terjadi konflik hebat antar dua tetangga bersebelahan di kampungnya. Sehari sebelum pencoblosan, mereka taruhan Rp 5 juta untuk kemenangan salah satu capres-cawapres.
Berdasarkan hasil quick count dari beberapa lembaga survei, capres 01 sudah dianggap menang. Tetapi pihak lawan dalam hal ini pendukung 02, tidak konsisten dengan janji yang telah mereka sepakati sebelumnya. Dia mengelak membayar taruhan.
Dua pria ini telah terjebak ke dalam pusaran kebodohan yang mereka ciptakan sendiri. Orang makan nangka mereka kena getahnya. Jika kurang waspada bisa berujung maut. Ini baru sengketa di lingkungan saya. Belum termasuk di daerah lain.
Kita patut prihatin dengan kondisi begini. Semoga insan-insan yang merasa kehilangan akal sehatnya tersebab kekalahan capres yang mereka dukung, segera kembali ke jalan yang benar.