Mohon tunggu...
Nur Seta Bramadi
Nur Seta Bramadi Mohon Tunggu... Guru - Penulis Buku, Wiraswasta, Suka Musik Rock / Film Action / Game PC / Filateli / Meditasi, dan Hidup Simple.

Penulis buku: Filateli Sebagai Hobi dan Investasi (Balai Pustaka, 2001), Kursus Singkat Bahasa Inggris (BIP, 2011), Kursus Singkat Percakapan Bahasa Inggris (BIP, 2013), Kursus Singkat Bahasa Inggris Bisnis (BIP, 2016), dan Percakapan Inggris-Indonesia Bidang Keperawatan dan Rumah Sakit (BIP, 2021). Lahir dan tinggal di Jakarta. Facebook: Nurseta Bramadi.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Rekomendasi Musik Metal: Hammerfall dan Stratovarius

5 September 2021   17:57 Diperbarui: 5 September 2021   18:05 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Mendengarkan musik apapun, termasuk rock atau metal, tampaknya adalah sebuah pilihan individual. Kita tidak berhak --apalagi berkewajiban-- untuk memaksa pilihan musik yang kita sukai pada orang lain. 

Secara umum, mendengarkan musik selain sebagai hiburan, agaknya juga bisa menjadi semacam "terapi pribadi" guna menghilangkan stres atau rasa galau di hati. Musik metal tampaknya memiliki cara pelepasan ekspresi kegalauan atau stres yang relatif paling agresif dan ekspresif. 

Apakah karena itulah kita jarang sekali mendengar lagu cinta yang mendayu-dayu dari musik metal? Entahlah. Sebaliknya, dengan mudah kita bisa menemukan lagu-lagu metal yang liriknya mengandung kata hate, pain, sorrow, blasphemy, suffer, hatred, agony, dll, yang bernuansa kepedihan, kebencian, kesakitan, dsb. 

Kenapa ya? Apakah musik metal memang dianggap "berhasil" mengangkat perasaan terdalam manusia yang tidak bisa diwakili oleh jenis musik lainnya? Mungkin juga.

Jadi, musik metal cocok bagi orang yang sedang depresi dong? Atau jangan-jangan musik metal merefleksikan perasaan orang yang sedang putus asa dan ingin bunuh diri? Wow... semoga itu semua tidak benar, meskipun memang cukup banyak pula kata suicide dalam beberapa lagu metal. 

Lantas, mengapa sebagian orang --termasuk saya-- suka musik metal? Kalau menurut saya, musik metal memang bisa mewakili perasaan galau kita atas dunia ini yang kadang memang tak adil dan penuh kesuraman. Kalau begitu, apakah itu berarti saya "suicidal"? Enggaklah yauw... hahaha.

Oke, kali ini saya coba tampilkan 2 band heavy metal dari Eropa. Berbeda dengan banyak band dari Amerika yang kadang memakai kata umpatan kasar dalam lirik-lirik lagunya, band-band metal Eropa relatif lebih sopan dan melodius musiknya. Relatif lho... artinya ada juga band metal Amerika yang sopan, misalnya Stryper (pernah saya ulas di Kompasiana).

Yang pertama: Hammerfall. Band ini terbentuk di Swedia tahun 1993. Pendirinya adalah Oscar Dronjak (gitar). Band ini alami beberapa kali perombakan formasi, sampai Joacim Cans (vokal) gabung tahun 1996. Kedua personil inilah yang selalu ada di semua album Hammerfall sejak album perdana. Meskipun dari Swedia, band ini menulis semua lirik lagunya dalam bahasa Inggris. 

Album-album Hammerfall adalah: Glory To The Brave (1997), Legcy Of Kings (1998), Renegade (2000), Crimson Thunder (2002), One Crimson Night (2003, live CD dan DVD), Chapter V: Unbent, Unbowed, Unbroken (2005), Threshold (2006), Steel Meets Steel: Ten Years  Of Glory (2007, best of), Masterpieces (2008), No Sacrifice, No Victory (2009), Infected (2011), (r)Evolution (2014), Built To Last (2016), Dominion (2018), dan Live! Against The World (2020). 

Beberapa lagu hits mereka: Hearts Of Fire, Heeding The Call, Templars Of Steele, Blood Bound, Let The Hammer Fall, Riders Of The Storm, Stronger Than All, Stone Cold, Keep The Flame Burning, The Metal Age, Living In Victory, The Unforgiving Blade, The Way Of The Warrior, dan One Agains The World. Warna musik dan lagu mereka relatif di semua album. 

Tidak pernah terdengar mereka berkeksperimen terlalu jauh keluar dari warna musik mereka. Ini tentunya sebuah nilai tambah karena merefleksikan konsistensi dan menghindari kekecewaan para fans.

Hasil penjualan album mereka relatif bagus dan mendapat respon positif dari pengamat. Tahun 1997, mereka dapat nominasi sebagai Best Hard Rock Act dari Swedish Music Awards. Tahun 2015, mereka dapat penghargaan Maximum Metal dari Metal Hammer Awards. 

Beberapa album mereka pun mendapat posisi no. 1 di tangga lagu Swedia dan juga di sebagian negara Eropa. Wow... Oya, ini formasi band: Oscar Dronjak (gitar), Joacim Cans (vokal), Fredrik Larsson (bass), Pontus Norgren (gitar), dan David Wallin (drums). 

Oke, yang kedua: Stratovarius. Band ini terbentuk di Finlandia tahun 1981. Namanya diambil dari 2 nama alat musik Eropa: stradivarius dan stratocaster yang bermakna campuran musik metal dan klasik. 

Awalnya, band ini bernama Black Water (1981-1984). Nama itu berubah jadi Stratovarius sejak 1985. Meskipun dari Finlandia, mereka menulis semua lagunya dalam bahasa Inggris.

Pendiri band ini adalah Timo Tokki, yang kemudian keluar dari band tahun 2008. Band ini kerap gonta-ganti formasi dan bahkan hampir bubar. Personil yang paling lama dan masih bertahan adalah Timo Kotipelto (vokal) yang mulai gabung tahun 1994. 

Formasi terakhir mereka: Timo Kotipelto (vokal), Jens Johansson (keyboard), Rolf Pilve (drums), Lauri Porra (bass), dan Matias Kupianen (gitar). Karena ada instrumen keyboard inilah yang antara lain membuat warna musik Stratovarius jadi melodius tapi tetap metal. Mungkin mereka bisa pula dikategorikan sebagai salah satu band melodic metal.

Album-album mereka: Fright Night (1989), Twilight Time (1992), Dreamspace (1994), Fourth Dimension (1995), Episode (1996), Visions (1997), Destiny (1998), Infinite (2000), Intermission (2001), Elements Part 1 & 2 (2003), Stratovarius (2005), Polaris (2009), Elysium (2011), Nemesis (2013), Eternal (2015), dan Enigma: Intermission II (2018). 

Album kompilasi mereka: The Past and Now (1998), The Chosen Ones (1999), 14 Diamonds (2000), dan Black Diamond: The Anthology (2006). Mereka pun merilis DVD, antara lain: Under Flaming Winter Sky: Live In Tampere (2012). Cihuy... saya punya DVD ini.

Beberapa lagu hits mereka: Hunting High and Low, Eagleheart, Black Diamond, Unbreakable, Shine In The Dark, Speed Of Light, The Kiss Of Judas, Deep Unknown, Forever Free, Night Time Eclipse, My Eternal Dream, Glory Of The World, dan Stratosphere. 

Lagu-lagu mereka enak didengar dan penjualan album mereka pun bagus, bahkan ada yang menduduki no.1 di Finlandia Music Awards, seperti album Destiny (1998) dan Infinite (2000). Ada beberapa lagu mereka yang panjang, salah satunya: Visions yang berdurasi sekitar 9 menit. Lagu mereka yang paling hit di seluruh dunia dan kerap dibawakan secara live adalah Black Diamond. 

Oke... itu dia  band metal yang agaknya cukup recommended untuk didengar. Warna musiknya tidak terlalu keras, aransemen-nya melodius, lirik lagunya jauh dari kata-kata kasar, tapi... tetap speed metal. Oh yeah...Oke, itu saja dulu. Salam sehat semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun