Mohon tunggu...
Nurohmat
Nurohmat Mohon Tunggu... Pembelajar

Pecinta Literasi dan Pendaki Hikmah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tipuan Setan dan Keinginan

29 Juni 2025   11:51 Diperbarui: 29 Juni 2025   17:00 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tipuan Setan & Keinginan
Oleh: Nurohmat

Semenjak Tuhan menciptakan manusia, setan yang dikomandani oleh Iblis laknatullah telah bersumpah untuk menyesatkan manusia kapanpun dan dimanapun. Sehingga semua orang sejatinya dari dulu, kini, dan akan datang senantiasa bertempur dengan tipu muslihat setan yang terus berupaya menghancurkan keselamatan manusia, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Sumpah syetan tersebut diabadikan dalam Q.S  Al- A'raf (7):  16-17. "(Iblis) menjawab, "Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."

Target Iblis sebagai komandannya setan  dalam menyesatkan manusia adalah agar kebanyakan diantara manusia tidak bersyukur kepada Tuhan atau menjadikan sebagian besar manusia dalam keadaan kufur. Tindakan kekufuran yang paling tebal adalah mempersekutukan Tuhan dengan entitas lain, bisa berupa makhluk, kekuasaan, kekayaan, pengaruh dan ketenaran serta hal lainnya.

Karena target mereka adalah menjadikan manusia sebagai hamba yang kufur maka kita perlu berhati-hati dan waspada agar tidak terperosok dalam jeratan tipu muslihatnya iblis dan setan. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan adalah merawat dan menumbuhkan sikap bersyukur. Mulai dari hati yang senantiasa membuka pintu berterima kasih pada Tuhan dalam wujud menjalankan ibadah karena limpahan  anugerah agar terbuka ruang sabar jika ditimpa kesusahan, kesulitan, dan kenyataan yang tidak sesuai harapan.

Syukur juga perlu diterjemahkan dalam kehidupan keseharian baik di lingkungan keluarga,  masyarakat, dan lingkungan kerja. Menghormati hak orang lain adalah bentuk implementasi rasa syukur atas kepemilikan atribut yang ada pada diri. Tidak berselingkuh, tidak korupsi dan tidak serakah atas jabatan dan kekuasaan, itu bentuk rasa syukur juga. Cinta, kasih sayang, dan kedamaian sebagai "DNA" dari agama akan tampak jika kita menerjemahkan secara tepat rasa syukur dalam keseharian.

Selain berhadapan dengan tipu muslihat setan, setiap orang sepanjang nafasnya harus bertarung dengan keinginan nafsunya sendiri. Setiap saat ia diteror oleh pemenuhan nafsu keduniawiannya. Bahayanya jika seseorang kehilangan kendali atas dorongan nafsunya, sehingga memuluskan jalan setan untuk memanipulasi seseorang untuk berbuat nista dan hina. Hilang itu kemanusiaan, lenyap itu kemuliaan sebagai insan berakal.

Sarana latihan kendali diri yang sangat disarankan sepanjang sejarah keyakinan umat manusia adalah dengan jalan "pasa". Agama apapun meyakini bahwa puasa adalah sarana yang bisa melatihkan kemampuan pengendalian diri atas keinginan hawa nafsu. Spirit puasa adalah kendali diri, mengharamkan diri untuk melakukan sesuatu yang unfaedah bahkan yang mubah agar tidak berlebihan sehingga lupa untuk bersyukur. Puasa itu wujud kesabaran, tidak aji mumpung. Tidak juga adigang, adigung, adiguna. Karena itu, rajin berlatihlah untuk mengendalikan diri agar tidak terjerat  oleh kongsi antara  tipuan setan dan keinginan agar selamat dan penuh kebahagiaan di masa depan.

Cirebon, 29 Juni 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun