Mohon tunggu...
nurma widia
nurma widia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa UIN STS Jambi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar dari Desa: Mahasiswa KKN Ikut Menggerakkan BUMDes Lewat Jagung dan Ayam

27 Agustus 2025   17:00 Diperbarui: 27 Agustus 2025   16:55 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto bersama mahasiswa KKN dengan pengelola BUMDes)

"Pengalaman mahasiswa KKN UIN STS Jambi bersama BUMDes Bukit Bumi Raya membuka sebuah cerita inspiratif tentang bagaimana jagung yang semula hanya menjadi hasil panen biasa kini bisa diolah menjadi pakan ternak, bagaimana ayam yang dipelihara warga menjelma menjadi sumber harapan ekonomi, serta bagaimana kolaborasi keduanya mampu mendorong desa menuju kemandirian yang nyata."

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN STS Jambi mendapat pengalaman berharga saat terjun langsung ke Desa Bukit Bumi Raya, Kecamatan Singkut III. Melalui keterlibatan dalam aktivitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), mereka belajar bagaimana usaha desa dikelola bersama masyarakat. Pengalaman ini membuka wawasan bahwa potensi lokal, seperti jagung dan ayam, bisa diolah menjadi sumber penghasilan yang bermanfaat bagi warga sekaligus menjadi ruang belajar praktis bagi mahasiswa.

Di Desa Bukit Bumi Raya, jagung bukan sekadar hasil panen, dan ayam bukan sekadar ternak. Melalui BUMDes, keduanya diolah menjadi sumber penghasilan yang mampu menggerakkan ekonomi desa. Tahun ini, mahasiswa KKN ikut terjun langsung, mulai dari membantu panen hingga memberikan ide-ide segar untuk mengatasi kendala pemasaran. Kolaborasi sederhana ini menghadirkan cerita inspiratif tentang bagaimana desa bisa mandiri dengan memanfaatkan potensi lokal, sekaligus membuktikan bahwa generasi muda punya peran penting dalam membangun harapan baru di pedesaan.

(proses pembuatan pakan ternak dari jagung brondong)
(proses pembuatan pakan ternak dari jagung brondong)

Program integrasi pertanian dan peternakan yang dijalankan BUMDes Bukit Bumi Raya terbukti membawa manfaat nyata. Jagung hasil panen warga tidak lagi hanya dijual, tetapi dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ayam. Strategi ini berhasil menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan nilai tambah bagi petani.

Namun, tantangan tetap ada. Tahun ini, sekitar 600 ekor ayam berbobot lebih dari 1 kilogram belum laku di pasaran. Hal ini terjadi karena preferensi konsumen di Indonesia umumnya cenderung memilih ayam dengan bobot 0,5--1 kilogram. Selain lebih praktis untuk diolah menjadi lauk sehari-hari, harga ayam dengan bobot kecil juga lebih terjangkau bagi masyarakat. Daging ayam berukuran besar biasanya lebih keras sehingga kurang diminati untuk kebutuhan rumah tangga. Kondisi inilah yang membuat warga bersama mahasiswa KKN berupaya mencari strategi baru agar produk ayam desa tetap sesuai dengan permintaan pasar dan bisa bersaing secara sehat. 

Kehadiran mahasiswa KKN menjadi kesempatan belajar langsung tentang bagaimana BUMDes dijalankan. Mereka ikut turun ke kebun jagung dan kandang ayam, menyaksikan sendiri bagaimana warga desa mengelola usaha dengan cara gotong royong. Dari pengalaman itu, mahasiswa memperoleh banyak pelajaran mengenai pemanfaatan potensi lokal untuk mendukung ekonomi desa. Sesekali, mereka juga menyampaikan saran sederhana, seperti menjual ayam pada bobot yang lebih sesuai permintaan pasar atau mencoba memanfaatkan media sosial untuk promosi. Selain itu, mahasiswa melihat peluang agar pakan ayam berbasis jagung lokal bisa dikembangkan menjadi produk unggulan desa yang dipasarkan ke wilayah sekitar. Meski hanya berupa masukan kecil, keterlibatan mahasiswa memberi tambahan semangat bagi warga sekaligus memperkaya pengalaman belajar mereka di lapangan.

(pemberian makan ternak ayam oleh pengelola BUMDes)
(pemberian makan ternak ayam oleh pengelola BUMDes)

BUMDes Bukit Bumi Raya bukan hanya soal usaha, tetapi juga ruang kebersamaan. Di sinilah warga belajar bekerja sama, mengelola potensi desa, sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri. Kehadiran mahasiswa KKN semakin memperkuat keyakinan bahwa dengan kolaborasi, desa bisa menjadi lebih mandiri dan siap bersaing dengan wilayah lain.

Hasil panen jagung yang melimpah dan usaha ternak ayam yang terus berkembang menjadi bukti nyata bahwa desa mampu memanfaatkan potensi lokalnya dengan baik. Harapan ke depan, program BUMDes Bukit Bumi Raya dapat semakin diperluas sehingga memberi manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain. Mahasiswa KKN pun menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk belajar bersama warga, karena pengalaman ini tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan rasa kepedulian dan semangat untuk ikut serta membangun desa secara berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun