Mohon tunggu...
Nurmawati
Nurmawati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen / Institut Teknologi Kalimantan

Suka menulis dan berbagi informasi apa saja. http://nurmaklaoztanadoang.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Punya Sampah Sayuran dan Buah di Rumah? Yuk Jadikan Cairan Pembersih!

19 September 2022   12:00 Diperbarui: 19 September 2022   12:01 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cairan pembersih (Eco-enzyme) siap pakai

Tak bisa dipungkiri pandemi covid-19, meninggalkan banyak kesan dan cerita beraneka ragam dari masyarakat. Salah satunya dengan kemunculan habit baru yang harus selalu menjaga kebersihan. 

Meski hal tersebut sesuatu yang positif namun habit baru inilah yang menyebabkan konsumsi masyarakat terhadap pembersih seperti hand sanitizer, sabun, desinfektan/cairan pembersih dan lain-lain menjadi meningkat.

Disatu sisi, ekonomi rumah tangga belum pulih sepenuhnya sedang pengeluaran rumah tangga terus membengkak. 

Untuk mengatasi hal tersebut, para Moms bisa nih memanfaatkan sampah/limbah sayuran dan buah-buahan sebagai desinfektan alami/cairan pembersih (lantai, dapur, furniture, kaca dan kamar mandi), pengusir hama/serangga, dan pupuk cair tanaman.

Khusus untuk penggunaan pupuk cair tanaman masih perlu ditambahkan air ya Moms. Bagi Moms pecinta tanaman cocok banget nih karena penggunaan cairan ini dapat membuat warna daun menjadi lebih hijau serta ukuran daun, buah, dan diameter batang juga menjadi lebih besar.

Oiya cairan pembersih ini biasa disebut Eco-Enzyme ya Moms. Apa sih Eco-Enzyme itu?

Dikutip dari Thirumurugan dan Mathivanan (2016), Eco-enzyme adalah larutan organik yang dihasilkan dengan fermentasi sederhana dari limbah sayuran segar, limbah buah dengan penambahan gula merah dan air dengan menggunakan mikroorganisme selektif seperti Ragi dan Bakteri.

Jadi selain memiliki aktivitas baru, Moms bisa lebih menghemat biaya serta mengurangi dampak pencemaran lingkungan. Secara tidak langsung juga turut membantu para petugas kebersihan dalam memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan anorganik. Hitung-hitung mengaktifkan kembali jiwa sosial dan lingkungan Moms nih. Iya gak?

Oke gak perlu berlama-lama, ini dia cara mengolah sampah sayuran dan buahnya :  

  • Siapkan sampah (kulit buah/sayur), gula merah, dan air. Sampah yang digunakan bisa pervarian (hanya 1 jenis buah misal jeruk saja) ataupun kombinasi (campuran berbagai jenis kulit buah atau buah dan sayuran). Kelebihan menggunakan 1 jenis sampah adalah warnanya terlihat lebih cerah dan wanginya lebih spesifik dan segar seperti wangi jeruk, nanas, dll
  • Buat perbandingan 30% kulit buah/sayuran, 60 % air, dan 10 % gula merah. Boleh saja menggunakan perbandingan berat (300 gram kulit buah/sayur, 1 liter air, dan 100 gram gula merah,) namun perbandingan persen lebih fleksibel untuk pembuatan yang relatif sedikit/wadah kecil seperti botol.
  • Siapkan wadah tertutup/botol lalu masukkan semua bahannya (kulit buah/sayur, air, dan gula merah) namun tetap sisakan ruang untuk fermentasi. Jika ingin lebih cepat menyatu/melarutkan maka gula merah bisa langsung dicampur dengan air kemudian dimasak/dipanaskan terlebih dahulu baru didinginkan dan masukkan ke dalam wadah.
  • Simpan ditempat yang sejuk dan biarkan selama 3 bulan. Selama proses fermentasi tetap perlu dilakukan pengecekan (3 -- 4x/minggu) dengan membuka wadah agar gas yang dihasilkan bisa dikeluarkan (terutama minggu pertama -- ketiga).
  • Larutan pembersih siap digunakan.

Fermentasi 3 minggu (varian jeruk)
Fermentasi 3 minggu (varian jeruk)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun