Mohon tunggu...
Nurmani
Nurmani Mohon Tunggu... Guru - Belajar sepanjang hayat

Guru SDN Kaliabang Tengah I. Kota Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 M dari Prof. Dr. H. M. Surya

22 April 2018   21:21 Diperbarui: 22 April 2018   21:46 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan mengikuti diklat Guru menulis selama 2 hari di gedung PGRI. Mengapa saya katakan menyenangkan? Karena dari awal pembukaan diklat hingga penutupan selalu ada moment moment yang luar biasa. Pembukaan diklat dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia raya . Kemudian sambutan ketua panitia oleh Pak Dudung  Qadir Jaelani. Sambutan ketua PGRI Kota Bekasi oleh  bapak Yana . Dilanjutkan sambutan dari Bapak Kepala Dinas pendidikan  Kota Bekasi yaitu H Ali Fauzi,MPd sekaligus membuka acara Diklat Guru Menulis.

Materi pertama dalam diklat Guru menulis adalah  tentang Peningkatan Kompetensi Guru, Menulis itu mudah. Disampaikan oleh Prof.Dr. H. M  Surya (Dewan Penasihat Pengurus Besar  PGRI). Beliau hampir saja  berhalangan hadir , karena masih dalam pengawasan dokter. Maklum saja usia sudah lanjut,  menjelang 77 tahun. Beliau menyampaikan materi diawali pengalamannya sebagai guru. 

Kemudian latar belakang namanya. Walaupun suaranya sudah mulai serak, kami bisa mendengarkan setiap uraian materi, wejangan , nasihat dan pengalamannya saat ini dengan jelas. Kadang diiringi canda dan tawa. Energik sekali. Ada lagu yang beliau berikan kepada peserta diklat. Ada 2 buah lagu. Satu diantaranya adalah lagu yang berkaitan dengan guru. Dinyanyikan dengan irama lagu anak anak dengan judul satu satu aku sayang ibu. Namun liriknya diganti seperti dibawah ini:

Satu satu guru profesional

Dua dua guru sejahtera

Tiga tiga guru terlindungi

Satu dua tiga guru Indonesia

Yes ( tangan  kanan dikepal simbol  semangat)

Saat kami bernyanyi sambil diiringi dengan tepuk tangan. Luar biasa pak Surya. Gemuruh tepuk tangan para peserta membahana memenuhi gedung yang didirikan atas swadaya para guru dan sumbangan dari bapak Walikota dan wakil walikota Bekasi.

Mengapa guru harus menulis? Karena setiap hari mengajar, dan setiap hari ada yang ditulis. menulis adalah sebagai bentuk komunikasi yang dapat menembus waktu dan ruang dimanapun tanpa ada batas batas fisik. Menulis juga ada nilai tambah. Pertama nilai tambah pribadi, kedua nilai profesional dan ketiga nilai material.

Beliau menyampaikan apresiasi yang sangat besar terhadap guru guru yang sudah bisa menulis dan berani mengirimkan karya karyanya melalui  media  massa atau dunia maya. Bagi yang belum , pak Surya mengajak para guru mau  belajar mencoba menjadi penulis. Inilah yang beliau katakan:" Marilah berlatih dengan penuh percaya diri untuk menghasilkan karya tulis, apapun hasilnya. Mungkin  ada baiknya kita ikuti pesan AA Gim sebagai berikut:, mulai dari diri sendiri,mulai dari yang kecil dan mulai dari sekarang . Selamat kepada rekan guru dan semoga dapat terus berkarya dalam pengembangan diri dan profesi demi anak didik kita pewaris masa depan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun