Mohon tunggu...
Nurmalita Eka Putri Wibowo
Nurmalita Eka Putri Wibowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Ahmad Dahlan

Pencari Jati Diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Menjadi Influencer

18 Januari 2022   10:33 Diperbarui: 18 Januari 2022   11:36 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkenalkan, nama saya Nurmalita Eka Putri Wibowo dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Saat ini, banyak sekali influencer di media sosial. Hal ini disebabkan karena adanya tren yang sudah menjadi makanan sehari-hari. Biasanya banyak di jumpai di platfrom media sosial seperti Instagram, Youtube, dan Twitter.  Menjadi seorang influencer tidaklah mudah, karena harus bertanggung jawab apa yang telah ia posting di media sosial. Jika terdapat kesalahan sedikit pun, ia akan mendapat banyak hujatan karena dianggap merugikan masyarakat.

Media sosial saat ini tidak hanya digunakan sebagai platform hiburan, tetapi juga dapat menghasilkan uang. Bahkan, kita bisa menjadi influencer di era sekarang, karena maraknya media sosial. 

Dan menjadi influencer dapat dilakukan oleh siapapun, tidak mengenal gender dan usia. Yang terpenting adalah jika influencer tersebut memiliki pengaruh/citra yang baik di mata masyarakat yang menggunakan media sosial.

Lalu apakah influencer sendiri? Dan bagaimana cara menjadi influencer?  Yuk simak penjelasannya dibawah ini ya guys!

Influencer artinya adalah pengaruh atau mempengaruhi seseorang untuk mengajak kegiatan seperti menonton video, membaca postingan, melihat foto, dan lain-lain yang dapat merubah perilaku seseorang. 

Mereka dianggap sudah menjadi selebritis, bloger, youtuber, atau bisa dikatakan sebagai public figur. Influencer sendiri sudah banyak di Indonesia. Biasanya para influencer ini mendapatkan keuntungan lewat endors yaitu mengiklankan produk karena dapat mengajak masyarakat untuk membeli barang yang telah di endors oleh influencer.

Influencer sendiri mempunyai jumlah followers yang bisa dibilang banyak dan biasanya jika itu akun asli akan terdapat centang biru / verified. Jadi tidak akan keliru dengan akun palsu sang influencer. Karena terkadang banyak orang yang tidak tahu cara membedakan akun asli atau palsu jika tidak ada centang biru / verified. 

Cara agar mendapatkan akun verified dengan memiliki jumlah followers rata-rata diatas 50.000 (lima puluh ribu) followers di akun Twitter dan Instagram. Dan jika di platfrom Youtube, diatas 100.000 (seratus ribu). Dan jika sudah, para youtuber akan mendapatkan iklan di setiap video yang mereka unggah. Yang mana, itu akan mendatangkan pundi-pundi uang dengan bermodalkan kamera hp/dslr.

Biasanya, gaji seorang influencer rata-rata sebesar 10 juta rupiah. Itu adalah angka yang cukup banyak. Bahkan biasanya akan mendapatkan 50 juta rupiah dalam satu bulannya. Karena konten yang diberikan oleh influencer tersebut dapat dinikmati oleh banyak orang yang mana membuat orang menjadi lebih tertarik untuk mengikuti sang influencer tersebut. Dan itu disebut dengan simbiosis mutualisme, karena sama-sama saling menguntungkan antar satu sama lain.

Menjadi influencer tidaklah mudah walaupun memiliki kesuksesan dan terkenal. Hal itu terjadi karena tidak ada yang namanya instan seperti mie instan, yang mienya hanya direbus lalu tinggal masukkan bumbu dan selesai. Karena sejatinya influencer dapat turun pamornya, seperti terkena kasus dengan influencer yang lain, bahkan ada yang sampai tidak bisa menjadi influencer lagi karena kecerobohannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun