Mohon tunggu...
Nurlinah Sugiarti
Nurlinah Sugiarti Mohon Tunggu... Guru - Guru SD Insan Mulya Kota Baru Driyorejo Gresik

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Positif, Budaya Masa Depan Bangsa (Koneksi Antar Materi Modul 1.1, 1.2, 1.3, dan 1.4)

27 Oktober 2022   15:30 Diperbarui: 27 Oktober 2022   15:36 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Pendidkan adalah sebuah lahan persemaian." Analogi inilah yang didengungkan oleh program guru penggerak yang diambil dari filosofi Ki Hadjar Dewantara. secara kritis filosofi ini dijadikan sebagai dasar dan landasan dalam dunia pendidikan. Secara mendalam dijelaskan bagaimana pendidikan seyogyanya tumbuh sesuai ritme alam dan zaman. Dalam pandangan Ki Hadjar Dewantara, pendidikan adalah upaya memerdekakan manusia dalam aspek lahiriah (kemiskinan dan kebodohan) dan batiniah ( otonomi berfikir dan martabat). melalui pendidikan dapat mendorong manusia memperluas bidang kesadaran untuk menjadi lebih baik serta menumbuhkan keyakinan dalam diri mereka. lebih lanjut Ki Hadjar Dewantara menjabarkan bahwa pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak . Oleh karena itu, seorang guru dikatakan sebagai seorang among yang menuntun tumbuh kembangnya anak sesuai dengan korat dan zamannya.

masa anak-anak adalah masa-masa bermain, sehingga seorang anak memiliki kecenderungan untuk mencari kesenangan dalam diri mereka. oleh karena itu, dikaitkan dengan filosofi tersebut sistem pendidikan harusnya menyenangkan bagi anak-anak. kegiatan pembelajaran yang berlangsung haruslah menjadi sebuah rumah yang menyajikan kenyamanan dan suasana menyenangkan bagi anak. untuk menciptakan hal tersebut di atas, tentunya seorang guru dituntut untuk memiliki peran dan nilai-nilai positif dalam diri mereka. sebagaimana dinyatakan oleh Lumkin (2008) guru dengan karakter baik mengajarkan mereka tentang membuat keputusan melalui proses pertimbangan moral. Guru membantu murid memahami nilai-nilai kebaikan dalam diri mereka. oleh karena itu seorang guru harus memiliki nilai-nilai positif atau nilai dari guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. secara mandiri guru harus mampu melakukan perubahan. secara reflektif guru harus melakukan evaluasi terhadap proses kegiatan yang telah dilakukan. Guru juga harus membangun koneksi atau hubungan kerja positif terhadap seluruh pihak dengan kerjasama yang komunikatif. untuk menjawab tantangan zaman, guru dituntut memiliki pemikiran-pemikiran baru dan tepat dalam situasi tertentu. Guru juga harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan serta memperhatikan kepentingan dan kebutuhan murid dalam mengembangkan potensi anak. hal tersebut penting disadari oleh seorang guru karena seorang guru adalah pemimpin pembelajaran sesuai dengan trilogi Ki Hadjar Dewantara "Ing ngarso sun tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani." sebagai seorang pemimpin pembelajaran guru harus mendorong peningkatan potensi anak supaya anak dapat berkembang sesuai dengan aspek profil pelajar pancasila berakhlak mulia, bernalar kritis, kreatif,  inovatif, mandiri, bergotong royong, dan berkebhinekaan global. 

untuk menciptakan enam dimensi profil pelajar pancasila tersebut, guru harus membangun visi yang kuat dalam diri mereka. visi inilah yang akan menentukan keberhasilan dari seorang murid. untuk mengaktuakisasi potensi masing-masing individu dalam kelompok menjadi kekuatan yang luar biasa, diperlukan sebuah strategi pendekatan berbasis kekuatan. strategi tersebut adalah strategi Inquiri Apresiatif (IA) yang dilakukan melalui tahapan BAGJA (Buat pertanyaan, Ambil Pelajarn, Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur eksekusi). menggunakan strategi ini, sebuah visi dapat dibagun dan kemudian diterapkan di lingkungan sekolah. penerapan strategi BAGJA dalam membangun visi tentunya untuk menciptakan budaya positif di sekolah, dengan memulai dari keyakinan positif dari lingkungan yang paling kecil yaitu membuat keyakinan kelas. melalui keyakinan kelas yang dibuat bersama dengan murid mengajarkan murid memiliki kesadaran, tanggung jawab dan kontrol terhadap perilaku mereka. Sehingga bila terjadi kesalahan oleh murid guru tidak lagi menggunakan hukuman sebagai cambuk bagi mereka. guru cukup menerapkan segitiga restitusi dalam menyelesaikan masalah. Segitiga restitusi dimulai dengan tahapan1) validasi tindakan yang salah, 2) menstabilkan identitas, 3) menanyakan keyakinan. dalam validasi tindakan guru bisa menanyakan alasan mengapa murid melakukan kesalahan tersebut, kemudian dilanjut dengan menstabilkan identitas dengan pernyataan bahwa kesalahan bisa dilakukan oleh semua orang. dan pada tahapan yang terakhir yaitu menanyakan keyakinan dengan cara mengembalikan kesadaran mereka akan keyakinan kelas yang telah mereka buat. dari 3 tahapan tersebut, sejauh ini tahapan validasi tindakan adlah tahapan yang sudah sering digunakan oleh guru. melalui strategi restitusi ini maka guru dapat menentukan peran mereka sesuai 5 kontrol guru: sebagai teman, penghukum, pemantau, pembuat rasa bersalah, dan manager. sejauh ini guru sering bertindak sebagai penghukum, teman, bahkan hanya sebagai pemantau. oleh karena itu. dari kelima posisi kontrol tersebut, maka posisi kontrol sebagai manajer adalah posisi kontrol yang terbaik. Pada posisi ini guru dapat membantu murid secara mandiri dalam menyelesaikan masalah mereka sendiri. melalui posisi ini pula murid dapat menentukan dan membuat keputusan sesuai dengan ranah kesadaran mereka untuk memperbaiki diri. 

melalui rangkaian proses dan keterkaitan antara berbagai konsep mulai dari filosofi KHD, peran dan nilai guru, visi guru, segitiga restitusi serta posisi kontrol guru merupakan sebuah upaya untuk menciptakan pendidikan yang MERDEKA.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun